44~My Angel~

1.2K 37 0
                                    

"Gue akan kirim fotonya, tiga puluh menit, dalam waktu itu lo harus nemuin dia. Atau kalau nggak lo bakal jadi pengangguran seumur hidup!" ancamnya yang langsung mendapat respon tak mengenakan dari Leo. Bagaimana bisa Leo dapat menemukan seseorang yang kabur entah kemana hanya dengan waktu setengah jam. Pria itu keterlaluan.

"Woy----!" Verno memutus sambungan telepon. Enggan mendegar sumpah serapah dari Leo. Hanya akan membuat telinganya pengang.

***

"Aku mohon, jangan sakiti adiku!" pinta Fara yang mencoba mendekat.

"Hah jangan mimpi! Kecuali lo tinggalin Verno!" balas orang itu yang tak segan mengarahkan senjata yang ia pegang ke arah Fara.

Fara terdiam, itu merupakan pilihan yang sangat sulit baginya. Ia dilema. Fara mencintai Verno, bagaimana bisa ia meninggalkan pria itu jika hatinya tak kan mampu. Namun disisi lain ia juga tak boleh egois. Mementingkan perasaanya. Adiknya jauh lebih butuh pertolongannya. Ia sayang pada Rania. Mungkin ia harus memilih, tapi pada akhirnya pilihannya itu hanya akan sama-sama menyakiti hatinya.

"Oke Lun, aku bakal tinggalin Verno tapi lepaskan Rania!" yah. Pelaku penculikan itu adalah Luna. Fara pun tak menyangka Luna bisa berbuat sejauh ini.

"Apa jaminannya?" Luna masih tak mempercayai ucapan Fara barusan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa jaminannya?" Luna masih tak mempercayai ucapan Fara barusan. Dengan gampangnya wanita itu menyerahkan suaminya padanya. Bukankah itu pertanyaan besar?

"Aku sendiri jaminannya, kamu bisa sakitin aku kalau nanti kamu lihat aku kembali sama dia, tapi tolong lepasin Rania!" mohonnya dengan menyatukan kedua tangannya. Fara menatap sendu ke arah adiknya, mungkin ini yang terbaik. Pada akhirnya ia memang harus meninggalkan Verno sekalipun kontrak itu sudah tak berguna. Sayangnya masih ada alasan lain yang tak memungkinkan dirinya untuk hidup bahagia bersama pria yang ia cinta.

"Oke gue percaya!" Luna menurukan pistol yang ia pegang. Kemudian mendorong tubuh Rania ke arah Fara yang sudah siap menanti. Dengan berlari Rania menghampiri kakanya, memeluk erat tubuh Fara yang sudah mulai lega. Rania sudah berada ditangannya.

"Sekarang tepatin janji lo, pergi dari Verno sekarang. Mulai detik ini lo nggak boleh berhubungan sama Verno walau hanya sekedar chat aja! Ngerti! Kalau lo sampai ngelanggar nggak cuman lo aja yang gue incer tapi seluruh keluarga lo!" peringat Luna dengan penuh nada ancaman. Membuat Rania yang berada dipelukannya tambah mengencangkan lingkaran tangannya diseputaran pinggang kakaknya, meremas kuat ujung baju yang dikenakan oleh Fara. Mengerti sarat ketakutan dari Rania, Fara segera mengelus kepala adiknya dengan lembut. Dan kemudian beralih menatap Luna yang masih menatapnya tajam.

"Oke, aku tepatin janjinya, tapi aku harap kamu nggak ganggu hidup keluarga ku lagi!" ujar Fara tegas. Berusaha menahan air mata yang seakan hendak merembes dari pelupuk matanya. Hari ini ia akan pergi dari sisi Verno untuk selamanya. Hanya ada kenangan yang akan terus tersimpan rapi di dalam hatinya. Menyiapkan diri untuk beradaptasi dengan hal baru kembali. Selama ini Fara sudah terbiasa dengan Verno dihidupnya, walaupun sikap pria itu dingin. Tapi hari ini dan kedepannya ia harus kuat menjalani hidupnya sendiri, seperti awal kehidupannya sebelum kabur dari rumah. Hidup bersama dengan keluarga besarnya. Walaupun ia sadar besok tak akan sama dengan hari kemarin. Tapi ia akan mencoba tegar.

My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang