Sayangnya Verno sama sekali tak peduli dengan teriakan itu. Ia hanya menatap lurus dan tajam dalam diam. Ia akan memberikan hukuman setimpal untuk orang-orang itu.
***
"Eyang jangan paksa aku buat menerima perjodohan konyol yang eyang lakukan!!" sejak kemarin Eyang selalu mendesakku untuk segera berkencan dengan pria pilihannya.
"Eyang nggak mau tahu, toh kamu udah pergi dari pria itu lalu apalagi yang kamu pikirkan?" ucapan eyang memang benar. Tapi status ku dimata hukum maupun agama masih menjadi istrinya. Dan aku tak yakin bisa melupakan Verno dari hidupku. Setiap waktu aku selalu memikirkan segala tentangnya. Apa pria itu baik-baik saja. Apa dia makan dengan benar. Apa tidurnya nyenyak mengingat dia selalu memelukku jika tidur. Tak ada semenitpun bagiku untuk menghilangkan sosoknya dari otak kecilku ini.
"Nanti sore temui pria pilihan eyang di cafe depan rumah sakit, dan eyang nggak mau tahu kamu harus ke sana!!" ujar eyang tanpa menginginkan bantahan dariku. Bahkan eyang sama sekali tak mau mendengarkan diriku.
Sepertinya aku memang harus bertemu dengan pria itu. Setidaknya aku bisa berterus terang jika aku sudah bersuami. Dengan begitu ku yakin orang itu pasti mau mengerti.
***
Sore harinya Fara benar-benar menemui pria itu. Sesuai dengan tempat yang sudah diberikan oleh eyangnya.
Sebenarnya Fara juga heran. Kenapa mama dan papanya tak ingin membelanya. Padahal mereka tahu jika dia sudah menikah. Tapi sepertinya kedua orang tuanya itu sangat segan untuk menentang perintah mutlak eyangnya yang berlaku otoritas.
Fara melamun di sisi kaca yang menampilkan jalanan yang tengah di guyur hujan. Tampak sangat menyegarkan.
Sudah sepuluh menit ia menunggu. Orang yang ia tunggu belum juga datang. Ia sudah memesan coklat panas untuk kedua kalinya. Merasa sedikit aneh dengan dirinya sendiri, padalah dia tidak terlalu menyukainya namun kali ini ia seperti menginginkannya lebih. Hal aneh ini membuatnya sedikit terganggu. Namun Fara tak mengambil pusing atas apa yang terjadi dengan dirinya.
Memutuskan untuk mengecek kembali ponselnya. Mencoba mengirim pesan pada orang pilihan eyangnya dengan nomor baru miliknya. Di kontaknya hanya tersimpan nomor keluarganya. Dan kali ini di tambah dengan nomor pria asing pilihan eyangnya yang bahkan ia belum beri nama. Karena Fara tak tahu. Sama sekali tak tertarik untuk menanyakan pada eyang putrinya.
Ia mengiriminya pesan jika dirinya sudah menunggu. Memberikan informasi detail dimana ia duduk.
Hingga detik berikutnya ada telepon masuk dari ponselnya. Segera ia mengangkatnya tanpa bersuara. Membiarkan agar orang itu yang mencarinya. Jujur ia sangat malas kali ini. Apalagi ia akan menemui pria yang tak ia kenal.
Selanjutnya Fara sempat tersentak kaget saat merasakan punggunya ditepuk oleh seseorang dari belakang. Karena reflek Fara langsung membalikan pandangannya, mencoba mencari tahu. Matanya terbelalak saat tahu orang tersebut siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angel
General FictionKehidupan seorang Verno Federic yang tadinya dingin berubah lebih hangat ketika seorang gadis bernama Faradina Anatasya datang dihidupanya. *** "Saya tau saya salah, tapi ini tak sebanding dengan kesalahan yang saya...