"Terima kasih, sebelumnya permisi," ucap Fara undur diri. Saat sampai di depan pintu masuk ia tak sengaja menabrak seseorang.
***
Saat Fara mendongakkan kepalanya dan ingin berucap maaf karena ia tak sengaja menabrak seseorang yang kini terjatuh tepat disampingnya. Fara menawarkan diri membantu orang yang ia tabrak untuk berdiri.
"Maafkan saya pak, anda tak apa-apa?" tanya Fara dengan penuh kehati-hatian
"Tak apa, saya juga salah karna tak melihat jalan,"ucap orang yang Fara tabrak.
"Kelihatannya mbak ini bukan karyawan disini ya?" tanya bapak tadi.
"Bapak benar, saya memang bukan karyawan disini, saya kesini untuk melamar kerja tapi sudah tidak ada lowongan." jawab Fara dengan lesu
"Oh begitu, kalau mbaknya mau,mbak bisa bekerja di tempat saya," tawar orang itu pada Fara
"Saya mau pak, tapi pekerjaan apa ya pak, kalau saya boleh tahu?" tanya Fara
"Pekerjaan nya sebagai pelayan cafe, tapi sebelumnya namanya siapa ya?"
"Oh iya sampai lupa, nama saya Fara pak, kalau begitu kapan saya bisa masuk kerja pak.....siapa ya?" tanya Fara bingung memanggil bapak-bapak yang ia tabrak tadi.
"Andi nama saya Andi, kalau begitu mbak Fara besok datang ke cafe saya jam 9 dan ini kartu nama saya." ucap pak Andi lalu mengeluarkan secarik kertas kartu nama nya.
***
Keesokan pagi nya Fara mendatangi cafe yang ditawarkan pak Andi. Hatinya tampak senang karena dirinya akhirnya mendapatkan pekerjaan. Sungguh tiada kata lain selain senang yang kini ia rasakan.
Begitu memasuki cafe Fara langsung menuju kasir menanyakan keberadaan pak Andi. Selepas menanyakan kerberadaan pak Andi, Fara langsung pergi mendatangi ruangan yang dimaksudkan mbak-mbak kasir.
"Permisi pak!" salam Fara begitu memasuki ruangan pak Andi yang terbuka lebar
"Ah...mbak Fara ya, silahkan masuk!!" Farapun masuk mendatangi meja pak Andi
"Silahkan duduk!" tawar pak Andi pada Fara, ia pun segera duduk dan memulai pokok pembicaraan,"jadi apa yang bisa saya lakukan pak?"tanya Fara menanggapi pembicaraan kemarin
"Gini, pekerjaanya cukup mudah, kamu hanya bertugas mengantarkan pesanan nasi ke kantor yang kemarin," jelas pak Andi. Fara mengangguk paham dan menerima pekerjaan yang ia dapat dengan sepenuh hati.
"Jadi kapan saya bisa mulai bekerja pak?" tanya Fara memastikan
"Hari ini juga bisa," terang pak Andi. Selepas itu Fara langsung menuju dapur mengambil nasi bok untuk diantarnya ke kantor yang kemarin ia datangi.
Didalam dapur cafe ini begitu ramai. Fara sangat bingung akan menanyakan mana kotak bok yang akan ia ambil. Masing-masing orang disini sibuk dengan pekerjaan-pekerjaannya sendiri.
Seorang pelayan wanita memasuki dapur, tak ingin kehilangan kesempatan untuk bertanya Fara langsung menghampiri pelayan wanita itu.
"Permisi mbak, saya pelayan baru dan saya disuruh pak Andi untuk mengantar nasi bok disalah satu kantor tapi saya tidak tahu harus mengambil nasi bok dimana, apa mbaknya tau?" tanya Fara penuh harap
"Oh, kamu pelayan baru ya, saya juga tidak begitu tahu, tapi sebentar saya akan tanya kan kepada salah satu chef disini, ngomong-ngomong nama mbaknya siapa ya?" tanya pelayan wanita itu pada Fara
"Nama saya Faradina Anatasya, kalau mbaknya siapa?" tanya Fara lagi
"Nama saya Iren, kalau gitu mari saya antar ke tempat chefnya," Fara pun langsung mengekor dibelakang Iren untuk mengambil nasi kotak yang akan ia antar. Begitu mendapatkan nasi bok yang ia maksudkan Fara langsung pergi mengantar nasi itu ke kantor yang dimaksud.
Fara menghampiri resepsionis dan menanyakan tempat dimana ia bisa meletakkan nasi-nasi ini.
"Permisi mbak, kalau boleh tahu dimana saya bisa meletakan nasi-nasi ini ya?"resepsionis yang ia tanyai menjawab dan ia hanya terus berjalan lurus hingga sampai ke ruangan yang bertuliskan OB. Fara mengikuti petunjuk arahan orang resepsionis tadi, hingga ia menemukan ruangan bertuliskan OB. Fara mengetuk pintu sebagai sopan santun. Tak lama kemudian seorang OB keluar membukakan pintu.
"Permisi mas, saya dari cafe depan ingin mengantar pesanan nasi bok," ujar Fara menyampaikan maksud ke datang nya. OB yang berada di depanya mengangguk dan mempersilahkan masuk Fara untuk meletakkan nasi bok itu.
Sesudah ia meletakkan nasi-nasi itu Fara permisi undur diri. Tapi saat sampai didepan ruangan Ob ia tak sengaja melihat ob-ob disini ribut sendiri. Karena penasaran Fara memberanikan diri bertanya apa yang sedang terjadi. Dan ternyata yang membuat ob-ob ini ribut adalah bosnya yang terkenal dingin dan kejam akan datang. Mereka tak mau membuat kesalahan sedikit pun dan nantinya jika ketauan bosnya mereka akan mersakan nama nya dipecat.Fara yang tak tega menggantikan tugas salah satu OB untuk mengantar minuman keruangan bosnya. Fara berpikir tak ada salahnya juga jika ia membantu mereka, toh bila di berbuat kesalahan tak kan ada pengaruhnya bagi dirinya.
Sebelum Fara pergi terlebih dahulu ia menanyakan ruangan yang harus ia datangi.
Setelah mengetahui ruangan yang harus ia datangi, Fara langsung pergi mengantarkan minumannya. Ia perlu menaiki lift untuk sampai keruangan yang dimaksud. Tatapan aneh para karyawan tak ia pedulikan, mungkin mereka heran melihat ob yang tak berpenampilan seperti ob.Fara mulai bernafas lega setelah ia terbebas dari orang-orang itu, ia memang tak peduli tapi ia merasa terganggu apa bila harus ditatap dari sekian banyak orang yang ada di lift tadi. Fara mencari-cari ruangan berpintu coklat. Fara tampak frustasi dan ia menyerah tapi tanpa disangka ekor matanya melihat seorang perempuan didepan pintu, jika dilihat-lihat perempuan itu tampak seperti sekretaris. Farapun segera menghampiri wanita itu, begitu sampai didepan nya, Fara menanyakan ruangan bos kantor ini.
"Permisi mbak, kalau boleh saya nanya ruangan bos kantor ini dimana ya?"
"Ini ruangan bos disini, tapi mbaknya siapa ya?" tanya sekertaris itu heran, Farapun langsung menjawab bahwa ia adalah OB baru disini. Sekretaris itu percaya dan menyuruh Fara untuk masuk ke pintu coklat yang ada di depannya. Fara mengetok pintu setelah dipersilahkan masuk ia pun segera masuk menghampiri meja untuk meletakkan minumannya. Tapi tak disangka kopi yang ia bawa menumpahi kertas yang ada dimeja itu. Orang itu begitu marah dan menggebrak meja begitu keras. Farapun juga tak menyangka niatnya membantu malah menjerumuskannya ke dalam masalah.
"Maaf tuan, saya benar-benar tak sengaja," ucap Fara lirih dan tak berani memandang orang yang berada didepannya.
"Apa kamu hanya minta maaf, kamu tau tidak ini semua berkas-berkas untuk meeting dan kamu mengacaukannya," ucap bos itu marah sembari menghampiri Fara yang terdiam membisu di tempatnya ia berdiri.
Lanjut part berikutnya
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
My Angel
Ficción GeneralKehidupan seorang Verno Federic yang tadinya dingin berubah lebih hangat ketika seorang gadis bernama Faradina Anatasya datang dihidupanya. *** "Saya tau saya salah, tapi ini tak sebanding dengan kesalahan yang saya...