13 ~My Angel~

1.4K 45 3
                                    

"Ver, aku mohon kali ini aja, aku nggak mau kena pecat." jadi itu alasannya, mendengar alasannya membuatku ingin mengerjainya.

****

"Tapi aku tak menerima penolakan." ia tampak menjambak rambutnya kasar. Seakan ia benar-benar frustasi berbicara denganku.

"Tapi kalau aku ikut denganmu aku akan kena pecat dan itu akan berdampak pada hidupku." sudah cukup aku mengerjainya.

Aku menyeretnya masuk kedalam cafe dan bertanya pada salah satu pelayan ruangan maneger cafe ini. Begitu tahu aku melanjutkan langkahku sembari meyeret Fara yang memberontak. Mungkin ia malu diperlakukan seperti ini didepan para pengunjung cafe yang datang.

Tanpa mengetuk terlebih dahulu segera ku buka pintu, menampakan seorang pria paruh baya yang sedang menyesap kopinya.

"Fara, apa yang kau lakukan disini dengan lelaki ini." sebelum Fara menjawab Verno telah melayangkan perkataan nya terlebih dahulu.

"Saya hanya ingin bilang, Fara berhenti dari pekerjaan ini." itulah ucapan Verno yang membuat Fara membelalakan matanya.

****

Apa-apaan dia, main membuat ku berhenti bekerja saja. Dia tak tahu apa bagaimana susahnya mendapatkan pekerjaan ini, tapi dia dengan seenaknya mengatakan pada Pak Andi kalau aku berhenti bekerja.

Astaga, orang macam apa sih dia.

Setelah penanda tanganan pemberhentian kerja itu, sekarang aku resmi dipecat dan itu semua gara-gara Verno.

Salahkan semua kekesalan ini pada Verno, dia lah orang yang membuat hidupku tak tenang.

****

Kini Fara dan Verno tengah berada di dalam mobil. Awalnya Verno hendak membawa Fara pergi kemansionnya atas permintaan mamanya tapi niatnya itu harus ia urungkan ketika suasana hati wanita yang duduk disampingnya itu mendung gara-gara tingkahnya tadi.

Jika dilihat gadis ini sepertinya sangat marah padaku. Tapi membuatnya kesal merupakan hal yang menyenangkan bagiku.

"Hei, kau marah padaku?" tanyaku mencairkan susana keheningan ini. Fara tak menjawab tapi malah memalingkan pandangannya kesamping, seolah-olah ia sangat jijik melihat wajah tampan nan rupawan milik Verno.

"Oke fine, I'm sorry for that, aku tak bermaksud, ah..hah bukan-bukan tapi itu memang sengaja jadi aku benar-benar minta maaf, lagipula bukankah kau masih mempunyai pekerjaan sebagai kurir bunga ,ini bukanlah permasalahan yang besar?" ucap Verno sebagai tanda perminta maafnya, namun ditelinga Fara semua kalimat itu malah membuatnya tambah membenci Verno. Bagaimana ia menganggap semua ini menjadi permasalahan yang kecil. Mungkin baginya ini hal yang kecil tapi tidak untuk Fara.

"Baiklah Tuan Verno yang terhormat, memang bagimu pekerjaan itu tak berharga tapi tidak dengan ku, kau tahu aku bekerja part time bukan semata-mata untuk menyibukkan diriku tapi aku mempunyai tujuan agar aku bisa menyambung hidup." terang Fara begitu jelasnya

"Ah...iya satu hal yang wajar bila kau menganggap permasalahan ini adalah hal yang kecil karena sejak dulu kau tak pernah merasakan bagaimana susahnya memulai yang besar dari nol, kau tak tahu itu." kini Fara sudah tak bisa menahan segala emosinya. Setetes bulir air merembes dari kelopak matanya.

My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang