8 ~My Angel~

1.7K 67 2
                                    

Hmm..dia gadis yang unik dan menarik- monolognya dalam hati saat dirinya menilai sosok Fara.

***

"Mau cerita?" ucap Julian saat mereka kini berada di taman. Fara yang sejak tadi melamun tidak mendengar kan perkataan Julian .

"Eh maaf, kenapa ?"ucap Fara memastikan. Gara-gara Verno otaknya tak sejalan dengan apa yang ia ingin kan.

"Sepertinya kau butuh dokter, kau tidak terlihat baik-baik saja sepertinya." saran Julian pada Fara. Memang jika dilihat wajahnya cukup terlihat pucat.

"Tidak-tidak, aku tak apa ?" sanggah Fara. Walau tidak sakit pun wajahnya memang terlihat pucat.

"Julian, aku pergi dulu, ada pekerjaan yang harus aku kerja kan." pamitku pada Julian. Saat ku berdiri dan ingin pergi Julian menghentikan langkahku. Aku pun menoleh menghadap ke arah wajahnya. Aku menaikan sebelah alisku, tanda keheranan akan sikap Julian padaku.

"Kenapa apa ada masalah?" tanyaku. Namun bukannya jawaban yang kudapat melainkan pertanyaan.

"Bisakah, aku meminta nomor ponselmu ku rasa kita akan sering bertemu." ucapnya. Kaget itu lah yang kini kurasakan. Pasalnya ia baru bertemu dua kali dengannya tapi apa boleh buat toh dia juga orang baik. Akupun memberikan nomor ponselku padanya ."Kalau begitu aku pergi duluan ya, bye!" ucapku terakhir kali lalu pergi menuju cafe.

****

Selang beberapa menit kepergian Fara, Julian tampak sangat gembira. Karena ia berhasil mendapatkan nomor Fara. Bukannya bagaimana tapi sepertinya dirinya telah menaruh rasa pada seorang Fara.

Menurutnya Fara perempuan yang berbeda dengan kebanyakan perempuan lain yang selama ini mendekatinya. Kebanyakan dari mereka selalu mendekatinya karena dia kaya dan juga tampan.

 Kebanyakan dari mereka selalu mendekatinya karena dia kaya dan juga tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****

Jam sudah menunjukkan pukul 19.00, Fara tampak gusar bagaimana cara ia akan meminta izin pada manager cafe ini. Jika saja karena bukan masalah tuntutan itu ia sangat malas bila harus bertemu Verno. Ya Tuhan alasan apa yang harus aku berikan.

Iren yang lewat didepan Fara merasa aneh dengan tingkahnya. Fara terus berjalan bolak-balik di tempatnya berdiri sambil menggigit jari telunjuknya . "Lo kenapa Far, kayak orang bingung aja," tanyanya. Fara yang merasa dirinya diperhatikan dan diajak bicara langsung mengalihkan pandangannya yang tadinya kebawah beralih menatap Iren.

"Emmm.....gini Ren, sebenarnya aku ada acara malam ini tapi aku bingung bilang izinnya gimana?" jelas Fara menjawab pertanyaan Iren.

My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang