41~My Angel~

1.2K 34 0
                                    

"Oke, mama pergi dulu ya nak. Rania baik-baik sama Kak Ara, jangan nakal ya!" tutur mama Fara kepada anak bungsunya, yang di balas anggukan polos oleh Rania.

"Nah, sekarang kita jalan-jalan yuk!" ajak Fara sambil menggandeng tangan mungil milik adiknya.

***

Rania tampak sangat bahagia saat bermain dengan Fara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rania tampak sangat bahagia saat bermain dengan Fara. Mereka berdua bermain kejar-kejaran di sebuah taman yang tidak terlalu ramai. Membeli banyak makanan camilan untuk berpiknik berdua. Fara sendiri merasa dilempar kembali di waktu ia masih kecil. Dulu ia sering sekali dibawa mama papanya ke taman ini hanya untuk sekedar berpiknik kecil-kecilan.

Rania yang tadinya masih asik berlarian kesana kemari tiba-tiba saja berhenti kemudian mendekati kakaknya yang duduk lesehan di atas rumput hijau. "Capek ya, sini minum dulu!" Fara merentangkan kedua tangannya. Menarik tubuh mungil adiknya supaya duduk di pangkuannya. Jika orang-orang melihat pasti Fara dikira sebagai mamanya, perbedaan umur yang cukup jauh membuat semua orang bisa berspekulasi demikian.

"Kak Ara, Rania laper pengin makan." reflek Fara melirik jam dipergelangan tangannya yang memang sudah memasuki jam makan siang. "Ya udah, kita makan dulu. Kamu tunggu dulu Kakak mau beresin ini ya," Fara mulai berbenah. Merapikan semua cemilan yang ia beli dan memasukannya ke dalam kantong kresek. Begitu selesai Fara menggandeng tangan adiknya untuk pergi makan siang.

Fara membawa adiknya ke sebuah restaurant terdekat dari taman. Memesan meja paling pojok untuk menikmati keadaan kota yang terlihat padat.

"Kak Ara ke toilet dulu ya, kamu jangan kemana-mana!" peringat Fara sebelum meninggalkan adiknya sendiri. Fara berani meninggalkan adiknya sendiri karena suasana restaurant yang cukup ramai dan tertutup membuatnya merasa sedikit tenang.

***

Sepasang mata terus mengawasi keberadaan mereka berdua. Tak sedetikpun tatapan itu terlepas dari dua orang di depan matanya yang sejak tadi menjadi pantauan kedua indra pengelihatannya.

Begitu salah satu objek yang ia pandang menghilang ia langsung memanfaatkan moment itu untuk melancarkan aksinya. Sosok itu mendekat ke arah anak kecil yang sekarang tengah disibukkan dengan boneka kelincinya yang besar. Tanpa menimbulkan kecurigaan orang-orang disekelilingnya dengan cara halus ia membujuk anak itu dengan cara anak-anak. Memberikan sebuah permen lolipop besar yang biasanya menjadi kesukaan bagi anak kecil. Dan benar saja cara lawas itu berhasil membuatnya berhasil membawa pergi anak kecil tersebut.

****

Entah mengapa akhir-akhir ini aku sering merasa cepat lelah. Bahkan terkadang rasa mual mendadak sering kali ku rasakan. Seperti kali ini, dengan sedikit berlari aku meninggalkan adikku hanya untuk memuntahkan isi perutku, namun yang keluar hanyalah cairan bening yang begitu menyiksa. Apa yang terjadi sebenarnya. Sepertinya aku harus memeriksakan kondisi tubuhku yang mulai tidak sehat.

My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang