Idola

3.1K 194 0
                                    

Sam dan Anna tiba di rumah beberapa waktu yang lalu.

Anna kini sedang duduk di teras depan bersama Sem. Anna sudah menceritakan semuanya kepada Sem, adiknya.

"Lo sih, sok-sokan nyuruh gue pulang." Dengus Sem.

"Untung lo nggak apa-apa, untung Abang cepet datang." Imbuhnya.

"Ya sorry." Suara Anna lirih.

"Lain kali tungguin Anna sampai dia pulang. Anna juga, tungguin Sem sampai dia pulang. Nggak ada yang gue percaya buat jagain lo kecuali gue sendiri, sama Sem." Tiba-tiba Sam keluar dari rumah.

Anna mengangguk paham. Dia sangat bersyukur dan beruntung karena memiliki saudara laki-laki seperti mereka. Sam memegang sabuk tertinggi Taekwondo, dan Sem beberapa tingkat di bawahnya, sabuk biru.

Anna dan Sem sama-sama mengidolakan ayah dan abangnya. Semasa muda, Angkasa sama seperti Sam. Suka berkelahi dan jago bela diri. Anna mengidolakan mereka berdua karena mereka selalu menjaga Anna. Meskipun Sem juga begitu, tapi menurut Anna tidak ada yang bisa diidolakan dari bocah tengil itu.

Sem mengidolakan Sam karena selain jago bela diri, Sam adalah ketua dari kelompok besar, yang memiliki banyak koneksi, kawan dan lawan. Yang paling ia kagumi adalah abangnya hampir tidak pernah terluka ketika dia berkelahi atau tawuran.

"Abang?!" Suara teriakan terdengar dari dapur.

Sam langsung ke dapur untuk melihat sumber suara itu.

"Abang tolong beliin Bunda bahan masakan, ya. Ajak Kakak. Ini daftarnya, ini uangnya."

Sam yang pahampun langsung keluar. Sam memang sangat menyayangi kedua wanita itu, Maya dan Anna, sangat sangat menyayanginya. Apapun yang Maya katakan, Sam akan menurutinya, selain berkelahi dan babu hantam tentunya. Dan Anna, apapun yang diinginkannya, Sam akan memberikan kecuali ijin untuk berkencan. Sam sangat takut jika adiknya itu merasakan sakit hati.

Tidak ada jatuh yang tidak sakit, termasuk jatuh cinta.

Bahkan Sam tidak pernah jatuh cinta sampai saat ini. Dia tidak ingin terkekang dalam sebuah kabar, dan kecewa-kecewa diakhir halaman. Ia lebih suka menyusuri halaman kosong itu sendiri.

K I N G [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang