Keesokan harinya.
Hanun berangkat bersama Sam. Sam tak henti-hentinya tersenyum saat mendengar ocehan Hanun. Hanun terus menceritakan ini itu kepada Sam sepanjang koridor, mulai dari drama Korea yang ia lihat, Hermawan yang terus menggodanya, sampai mimpi-mimpi tidak jelasnya. Hanun mulai terlihat berbeda ketika dengan Sam. Rasa-rasanya, Hanun yang sekarang seperti Hanun yang dulu ketika bersama Diego.
Samudera tersenyum, membuat seluruh siswi histeris tertahan. Kapan lagi melihat senyum Sam dipagi hari?
"Gavin!" Hanun memanggil Gavin yang tengah berdiri di depan kelasnya.
Sam menatap Hanun dingin.
"Sam, aku cuma mau minta maaf. Dia bonyok gara-gara kamu, lho."
Sam menghela nafas panjang, menandakan dia menyerah.
Hanun tersenyum lebar. Dia berlari kecil menghampiri Gavin.
"Kurcaci, ajari gue buat bilang nggak sama lo." Batin Sam.
"Gavin, sorry lo jadi bonyok gini gara-gara gue."
"Nggak apa, gue cowok, Han." Gavin tersenyum.
Hanun terkekeh.
"Sekali lagi, sorry, ya."
"Iya, udah sana. Itu bos lo ngeliat terus. Ngeri gue."
Hanun tergelak.
"Yaudah, dah!" Hanun melambaikan tangan.
"Udah?" Tanya Sam.
Hanun mengangguk.
"Masuk."
"Iya."
"Belajar yang benar." Sam menyentuh pipi Hanun lembut.
"Jangan sentuh-sentuh kalau di sekolah!" Hanun meninju perut Sam.
Tidak, jangan roti sobek milik Sam. Ah, Samudera.
Sam tergelak. Dia menarik karet yang Hanun pakai untuk menyepol rambutnya. Hanun memang lebih suka menyepol rambutnya secara asal yang menyebabkan leher jenjangnya terekspos sempurna.
"Kenapa?"
Sam justru membuka tasnya, dia mengeluarkan sebuah bando. Bando polos warna hitam. San mengenakannya di kepala Hanun. Menyingkirkan rambut bagian depan milik Hanun dengan bando itu. Sekarang tidak ada sehelai rambutpun yang mampu menutupi wajah cantik Hanun dari seorang Samudera.
"Aku nggak suka." Ucap Sam kemudian.
Hanun masih menatap Sam bingung. Seharusnya Hanun tahu jika San tidak suka leher jenjang Hanun dilihat oleh banyak orang, dasar Hanun tidak peka.
"Kamu dapat bando dari mana?" Hanun bertanya.
"Ha?"
"Dapat bando dari mana, Sam?" Hanun kesal.
"Anna." Jawab Sam jujur dan seadanya.
"Saaam! Kamu kasih aku bando colongan?!" Hanun mendengus.
"Nggak gitu. Nanti kubelikan yang baru buat Anna."
Hanun diam dan menekuk wajahnya.
"Hanun?"
"Kurcaci?"
Sam mengacak rambutnya frustasi.
"Oke. Nsnti kubelikan yang baru buatmu, terus aku balikin bando ini ke Anna."
Hanun melirik Sam.
"Aku janji, Hanun."
"Benar?"
"Iya. Sementara pakai ini dulu. Udah, sana masuk!"
"Awas, ya!"
"Masuk, nggak usah sok ngancam." Sam melenggang masuk ke kelasnya, meninggalkan Hanun yang bahkan belum masuk ke kelas.
"Dasar kanebo kering!"
![](https://img.wattpad.com/cover/164029624-288-k503908.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
K I N G [Completed]
Novela JuvenilSamudera. Lelaki jangkung bermata elang, siswa paling disegani di sekolah. Penunggang RX King yang tidak pernah jatuh cinta. Samudera lelaki berhati dingin yang suka tawuran. Hidupnya jadi berantakan sejak dia bertemu dengan Hanun. Selalu ada keada...