Keesokan harinya, Sam sudah di rumah Hanun. Sam menjemput Hanun seperti biasa. Dulu, Hanun selalu ingin diantar jemput Diego, sekarang dia selalu diantar jemput oleh Sam.
Hanun keluar dari rumahnya. Melihat Sam baik-baik saja, rasanya sudah cukup. Kemarin seharian Sam tidak memberi kabar. Hanun takut jika terjadi sesuatu dengan Alphanya.
"Jahat! Nggak kasih kabar. Katanya kalau udah selesai mau kasih kabar." Gerutu Hanun.
"Kamu beneran nggak tawuran, kan?!"
Sam hanya diam menatap Hanun, dia menyodorkan paper bag putih polos kepada Hanun.
"Kamu nyogok biar aku nggak ngambek?"
"Dari Bunda."
Mata Hanun berbinar ketika tahu itu dari Maya.
Hanun meraihnya, kemudian mengeluarkan isinya.
"Jaket?"
"Bunda nggak tahu warna kesukaan kamu apa, jadi dikasih itu."
"Lucu, aku suka. Makasih, ya." Hanun memeluk Sam tiba-tiba.
"Jangan pakai itu kalau nggak ada aku." Ucap Sam saat Hanun melepas pelukannya.
Hanun mengernyit.
"Pakainya kalau lagi sama aku aja."
"Kenapa?"
"Kalau aku nggak ada, kamu harus pakai jaket aku."
Hanun tersenyum, "Siap, bos!"
Hanun dan Sam berangkat sekolah. Sebelum berangkat, Hanun menaruh jaket Sam ke kamar. Hari ini dia akan ke sekolah dengan Sam, dan memakai jaket dari Maya. Hari ini, Hanun memakai jaket pemberian dari seorang wanita yang selalu dipanggil Bunda, yang ia panggil Bunda. Hanun merasa jaket ini pemberian dari ibu kandungnya.
Setelah tiba di sekolah, Sam memberikan kunci motornya kepada Seno. Meminta Seno untuk mengeluarkan motornya dari sekolah. Sam tidak mungkin melakukannya sendiri, bisa-bisa Hanun mengintrogasinya lagi seperti kemarin.
Bel istirahat berbunyi, hampir seluruh siswa Garuda menghabiskan waktu istirahatnya di kantin. Hanun sebenarnya malas ke kantin, Hanun selalu teringat kejadian tempo lalu. Tapi Sam sendiri yang menjamin bahwa Hanun pasti aman. Mau tidak mau Hanun ke kantin bersama yang lain.
Seperti biasa, Hanun lebih banyak diam ketika di depan teman-teman Sam. Sebenarnya, Sam mengajak Hanun bukan tidak ada sebab, Sam ingin teman-temannya mengenali Hanun. Agar jika nanti terjadi sesuatu, mereka langsung bisa mengamankan Hanun. Jangan dilupakan bahwa hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Sam dan teman-temannya.
"Kalau aku belum jemput kamu ke kelas, jangan keluar dulu, ya." Ucap Sam.
Hanun bingung dengan maksud Sam.
"La, nanti pulang bareng gue ya?" Tawar Ando.
Lala tersipu, tentu saja dia mau.
"Anjir!" Gara menjitak Ando.
"Lo tuh, iri terus perasaan." Ando mendengus.
"Kegatelan kamu, Mas!" Gara mencubit lengan Ando.
"Jijik anjir!"
Semuanya tergelak.
"Airin, nanti pulang sama gue aja." Daniel nyengir kuda.
"Terus gue pulang sama siapa?" Celethuk Gara.
"Pulang sono sendiri." Ando menjitak kepala Gara.
Teman-teman Sam terus berbincang sampai waktu istirahat habis. Setelah bel masuk berbunyi, mereka kembali ke kelas masing-masing.

KAMU SEDANG MEMBACA
K I N G [Completed]
Novela JuvenilSamudera. Lelaki jangkung bermata elang, siswa paling disegani di sekolah. Penunggang RX King yang tidak pernah jatuh cinta. Samudera lelaki berhati dingin yang suka tawuran. Hidupnya jadi berantakan sejak dia bertemu dengan Hanun. Selalu ada keada...