Menang Banyak

4.7K 283 4
                                    

Seperti biasa, Sam berjalan dengan tenang dan dingin. Dia menyusuri koridor sekolah untuk mencapai tempat yang sebenarnya malas ia kunjungi, hari ini. Sebenarnya ia sedang ingin bermalas-malasan di kelas, tidur misalnya. Namun rasa tanggungjawab lebih memonopolinya. Ia harus tetap pergi ke tempat datar dan panas tanpa ada sehelai bendapun yang dapat dijadikan tempat berteduh itu.

Letak kelas XII yang jauh dari lapangan membuatnya harus memakan sedikit waktu. Sam harus dengan sabar melewati kelas X dan XI yang beberapa diantaranya kosong, tidak ada guru yang mengajar. Otomatis banyak siswa yang berkeliaran di koridor yang seharusnya sepi itu. Banyak siswi yang susah payah menahan nafasnya ketika Sam lewat.

Beberapa berani menyapa, sisanya lebih memilih diam dan menikmati pemandangan ini. Terlebih siswi kelas X yang kelasnya paling dekat dengan lapangan. Berkali-kali mereka bersyukur karena jam kosong, dan berkali-kali juga mereka bersyukur karena kelas mereka yang dekat dengan lapangan outdoor itu.

Sam sudah mengawali putaran pertama. Dia memang suka sekali olahraga, olahraga apapun. Dari basket, futsal, lari, bahkan bela diri. Baginya berlari mengelilingi lapangan sebanyak 30kali bukan hal yang berat. Bahkan dia sering berlari berkilo-kilo meter ketika ada event besar di perguruan bela dirinya. Sam memang memegang sabuk hitam Taekwondo sejak kelas 2 SD. Sam kecil sudah mengikuti bela diri Taekwondo. Angkasa, ayah Sam memang bercita-cita untuk menjadikan anak laki-lakinya sebagai jagoan. Dan itu salah satu caranya. Sam memang menjadi jagoan, bahkan sampai sekarang dia selalu disegani oleh seluruh siswa di sekolahnya, bahkan di sekolah lain.

Bel istirahat berbunyi, dan Sam tak kunjung menyelesaikan hukumannya. Dia masih harus keliling lapangan sebanyak lima kali. Ando, Gara, dan Daniel memutuskan untuk menghabiskan waktu istirahat mereka di lapangan sembari menunggu sahabat mereka yang sedang bernasib malang. Ketika mereka tiba di lapangan, sudah banyak siswi yang duduk dipinggir sekedar menunggu Sam dan melihat dia berlari.

“Ck. Banyak juga fans-nya tu bocah.” Ucap Gara sekenanya yang hanya diikuti tawa oleh kedua sahabatnya.

Mereka duduk diantara siswi kelas X yang berteduh dibawah pohon, di pinggir lapangan. Salah satu dari gerombolan anak-anak itu menjerit karena kehadiran Ando dan lainnya.

“Aaa! Ada Kak Ando sama temen-temennya.” Jerit gadis itu dengan mata berbinar.

Gara hanya tersenyum kuda melihatnya, Daniel mencoba tersenyum ramah, dan Ando? Tentu saja dia tebar pesona. Ando memang bisa dikatakan sebagai playboy karena banyak adik kelas juga teman satu angkatan yang dia dekati, dia beri harapan, dan dia tinggalkan.

Sebenarnya tidak sepenuhnya salah Ando, meski Ando memiliki persentase kesalahan yang lebih dominan dalam fenomena ini.

Namun, dalam beberapa kasus yang mirip dengan kasus Ando, pihak lelaki sama sekali tidak bermaksud untuk memberi harapan dengan cuma-cuma dan meninggalkan dengan semena-mena, tidak. Beberapa dari mereka memang baik kepada semua orang, semua wanita, jadi bukan hanya kepadamu.

Kamu saja yang terlalu percaya diri dan terlalu berharap. Ck. Wanita memang begitu, mudah tersanjung, sudah terbang seakan tubuh mereka ringan, padahal jika ditimbang ah sudah jangan dibahas.

Tapi tidak sepenuhnya salah wanita yang terlalu bermain perasaan dalam hal ini, beberapa lelaki memang ada yang suka berjuang diawal, perjuangan itu tidak didasari apapun selain rasa penasaran. Setelah dia tahu tentang apa yang ingin diketahuinya, maka dia sudah tidak tertarik lagi. Perasaan dan hati wanita misalnya. Memang, perasaan dan hati wanita adalah persoalan paling pelik. Terlebih jika si wanita hanya menjawab terserah. Mungkin lelaki lebih memilih mati dari pada harus memikirkan keterserahan seorang wanita.

Sam sudah menyelesaikan hukumannya, dia menghampiri sahabatnya sekarang. Daniel yang telah membelikan air mineral untuknya pun langsung melemparkan kepada Sam dan ditangkap dengan mudahnya. Andai saja perkara menangkap kode seorang wanita semudah menangkap operan botol air mineral, pasti kami para wanita tidak perlu bersusah payah memungut kode-kode yang berserakan akibat gagal ditangkap.

“Makin ke sini makin cinta aja lo sama hukuman dari Si Botak.” Kata Gara dengan tawa yang pecah.

Sam sama sekali tidak berniat menjawab sahabatnya yang satu itu.

“Capek? Makanya nggak usah sok-sokan.” Ucap Ando santai.

“Nggak sok-sokan.” Jawab Sam setelah meneguk air mineral itu. sekali teguk dan hanya tersisa seperempat botol. Siswi-siswi yang dari tadi melihat Sam minum pun menggigit bibir mereka karena jujur saja, Sam semakin cool dengan air mineral yang tumpah dan tidak masuk secara sempurna ke mulutnya. Alhasil kaos putih polosnya menjadi basah.

Pemandangan yang disuguhkan secara gratis itu membuat para gadis merasa beruntung, tidak sia-sia mereka berkumpul di lapangan dan tidak pergi ke kantin. Tidak sia-sia mereka menahan lapar dan haus karena mereka disuguhkan pemandangan yang mampu menghilangkan dahaga.

K I N G [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang