1 - Pentolan Kelas 11

620 19 1
                                    

Hai, hai, hai ...

Ini cerita pertama yang aku tulis. Dimana butuh waktu lama untuk di publish dengan banyaknya alasan yang intinya lebih ke takut aja. Takut nggak sesuai, takut terlalu mengada-ada, takut terkesan memaksakan, dan masih banyak takut lain nya.

Tapi, setelah di renungkan, lalu pernah baca kalo nulis itu coba niatkan untuk diri sendiri, jadilah memberanikan dan akhirnya di publish.

Pokoknya, selamat membaca, semoga suka, dan enjoy dengan cerita ku.

Harap di maklumi kalau masih berantakan.

Happy Reading.
___

Lo ke mading sekarang!!!

Seorang gadis yang sedang asik menyantap bakso mengerutkan kening saat membaca pesan dari salah satu temannya.

Ngapain?

Kesini aja elah, banyak nanya

Nanti aja

5 detik kemudian muncul balasan.

Kebiasaan ini orang
Kesini buruan
Penting!!!
(read)

Drrttt ...

Drrttt ...

Drrttt ...

Ponsel di meja bergetar pendek berkali-kali, tanda bahwa ada serentetan pesan masuk. Sudah bisa ditebak itu adalah rentetan pesan dari sahabatnya. Jadi, gadis itu membiarkan saja. Saat ini, mengisi perut adalah hal yang paling penting.

ANARAAAA BURUAN KESINIII !!!
Gak ada penolakan
WOYYY... Buruan!!!

OTW

Dengan gontai, Anara. Gadis yang sebelumnya mengabulkan keinginan cacing-cacing penghuni perut, melangkahkan kakinya menuju mading. Sepanjang koridor, banyak orang yang menyapanya.

"Eh ... eh. Anara tuh. Perfect girl nya sekolah."

"Tuh ... tuh ... tuh ... dia senyum woy. Gila ... dikit aja udah bikin gue meleleh."

"Masyaallah. Ciptaanmu ini luar biasa sekali."

Begitulah reaksi kaum adam ketika gadis berambut panjang, cantik, jenius, kepribadian baik, dan terkesan sedikit dingin terhadap lawan jenis.

Anara tidak pernah melakukan hal yang membuat dirinya terlihat lebih menonjol dari gadis lain. Karena ia sendiri tidak suka mengumbar. Tapi tetap saja. Dimanapun Anara singgah, orang disekeliling akan heboh. Jika diibaratkan. Anara sudah seperti idol korea yang memiliki penggemar diberbagai tempat ataupun presiden yang di junjung tinggi warganya.

Sesampainya di mading, Anara menepuk pundak seorang cewek, teman yang tadi mengganggunya.

"Ada apa, Za?"

Kanza. Sosok yang tadi mengirim pesan.

"Tuh ... baca."

ANARA SHELMIRA VAZZA_
Bisa kelapangan ketika istirahat pertama?!

"Orang iseng kali, cuekin aja."

"Masa iya iseng pake di mading segala. Niat banget," seru Kanza ragu. "Samperin aja dulu. Siapa tau penting, itu ada tanda serunya."

Anara menggeleng. "Gue ke kelas aja."

Kanza geleng-geleng kepala melihat teman kecilnya yang kini sudah berjalan cukup jauh dari mading. Kebetulan letak kelas dan mading tidak jauh, Anara jadi cepat sampai. Dan sekarang, Anara berjalan dengan santai memasuki kelas.

PRAETERITA [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang