Sanji Maldini......
Nama yang sederhana namun begitu kuat.
Nama yang istimewa namun begitu dibenci.
Nama yang unik, namun membuat dua wanita muak.
Kini si kecil tumbuh dua tahun, merangkak-rangkak di tanah, tanpa alas, kaki telanjang, memakai baju sang Kakek, karena ia tidak punya pakaian.
Mulutnya selalu tersenyum kepada siapapun, bibirnya selalu berbicara entah apa yang ia bicarakan, air liur turun kebawah karena mulutnya tidak pernah terkatup.
Sanji kecil bahagia......
Sampai sang Kakek harus pergi lagi ke kota, pergi bekerja, untuk memenuhi ekonomi yang semakin menipis.
Ia membelai wajah bulat dan gempal Sanji, tangan mungilnya mengambil telunjuk sang Kakek, memasukannya kedalam mulutnya.
Matanya terus menatap tepat di manik Danu, menatap begitu dalam, menatap dengan wajah yang berbinar."Sanji. Kakek harus pergi. Tidak akan lama. Sebulan sekali Kakek akan datang menemuimu. Kakek akan membawa oleh-oleh pakaian yang bagus untukmu. Jadilah anak baik."
Sanji mengulum telunjuk semakin kuat, bibirnya tertawa, dan mata bulatnya berkedip-kedip.
Ia mungkin menjawab 'Pergilaah Kek, Sanji sudah besar, sudah bisa menjaga diri dengan baik, dan Sanji akan menjadi lelaki yang kuat seperti Kakek."Tibalah saatnya, Kakek berpamitan kepada Sanji, mencium seluruh wajahnya, tersenyum manis kepada sikecil.
"Imelda! Jika kamu melakukan sesuatu yang membuat Sanji terluka, aku juga tidak segan untuk membuatmu terluka. Jauhkan ia dari jangkauan Anna."
Melda hanya menatap sinis kepada Sanji yang di bawahnya, ia terlalu jijik jika harus menggendong Sanji. Dan Sanji yang di tatapnya, sibuk memainkan tanah yang sudah masuk kedalam mulutnya.
Danu pergi......
Meninggalkan si kecil dengan dua monster didalam neraka.Sikecil merangkak mendekati Melda, duduk didekat kakinya, tangan mungilnya memainkan jari-jari kaki Melda, lalu wajah bulatnya menengadahkan ke atas, menatap Melda begitu lekat, bola matanya berbinar, ia mulai berkedip-kedip.
Sepertinya ia berbicara 'Nenek, gendong Sanji.'Cuih!
Melda meludahkan air liurnya ke wajah tanpa dosa Sanji. Ia menendang tubuh Sanji yang masih berusia dua tahun, sampai tubuhnya berguling. Sanji menangis, merintih kesakitan.
Tidak lama, Sanji mulai merangkak lagi kehadapan Melda, dan Melda menendang lagi tubuh Sanji, ia membuka kandang dan melempar Sanji kedalamnya
Si kecil menangis, menerima perlakuan yang akan membuatnya terbiasa jika tidak ada Pahlawan yang menyelamatkannya.
Ia merangkak, tangan mungilnya menggedor-gedor pintu rumah, namun tidak ada yang membukakan pintu.Kini...
Sikecil akan memulai kehidupan yang begitu menyeramkan.Begitu menyakitkan.
Begitu terluka.
Sanji tidak di inginkan di dunia ini.
Perlakuan yang ia terima sungguh menusuk kedasar jantung.
Ia dilemparkan makanan, lalu Sanji memakannya langsung dari mulut, bukan dengan tangan, karena tangannya baru mendapatkan luka baru, setelah Anna menyayat telapak tangan Sanji, membuat Sanji makan seperti hewan.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Month [END]
ActionM-A-T-I Satu kata yang indah bagi pria aneh bertopi ini...... Ini di tulis dari tahun 2018 dan tidak pernah di REVISI jalan ceritanya. Jadi kalau ada jalan cerita yang ngawur atau sesuatu yang KALIAN TIDAK INGINKAN, harap MAKLUMI!! Jangan membuat sa...