Keesokannya, setelah Aldo pingsan melihat Yuki yang teraniaya akibat brownis racun yang dibuatnya, Aldo mulai membenci dapur. Dan menjauhkan tangannya dari jangkauan-jangkauan apapun disana.
Hari ini, Yuki sudah mengancam Aldo kalau ia berbelok lagi untuk membolos, Yuki tidak pulang kerumahnya. Dan hasilnya, Aldo kalah. Ia menurut menjadi anak baik.
Waktu berlalu dengan sangat cepat, kelas Yuki pulang terlebih dahulu, karena ada jam kosong, guru mendadak rapat. Ia berjalan melewati kelas Aldo, kemudian bahunya di tarik oleh tangan besar, Yuki melirik dan mendapati Aldo berdiri tegap sedang tersenyum.
"Papap lagi ngerjain tugas dulu. Popo tungguin di bawah ya." Ucap Aldo tersenyum. "Eh, di kantin aja, sekalian makan siang. Nanti Papap kesana." Aldo mengusap hoodie milik Yuki.
Yuki mengangguk. Kemudian ia kembali berjalan menuruni anak tangga. Aldo pun kembali masuk kedalam kelasnya.
Saat satu kakinya sudah menapak lantai dasar, satpam datang berlari dan memanggil Yuki.
"Ada yang cari kamu, dia nunggu dari pelajaran baru dimulai. Katanya, mau nungguin sampai Yuki keluar." Kata satpam itu sambil terengah-engah, dengan satu nafas.
Yuki terkejut, dia memang tidak punya kenalan siapa-siapa selain keluarga Aldo.
Atau mungkin Bu Memey yang mencarinya? Karena sudah empat hari ia tidak masuk kerja.Oh celaka!
Yuki mana bisa diam, jika ia kehilangan pekerjaannya.
Dengan langkah yang besar, setengah berlari Yuki berjalan ke arah pintu gerbang.
Disana, terlihat sosok pria tinggi dengan kemeja pendek yang dua kancingnya dibiarkan terbuka dan celana pendek selutut, sepatu sneaker hitam menambah kesan keren. Rambut pendek sedikit acak-acakan, dengan kalung cincin melingkar di lehernya.
Jam tangan bermerk dipergelangan tangan kirinya.Gayanya sedikit urakan, dan orang didepannya memang mempunyai ciri khas seperti ini sejak dulu.
Tersenyum manis ke arah Yuki.
Ia juga merentangkan kedua tangannya memeluk Yuki.
"Udah lama sekali nggak ketemu. Rindunya" Ucap pria tinggi itu. Lalu, tubuh Yuki di bolak-balik. "Kenapa kamu kurusan? Kamu makan dengan benar? Gimana kerumah sakitnya? Apa ada yang ganggu kamu? Ehh, Kenapa hoodie sama topi jelek ini masih nempel ditubuh kamu? Aku akan beli yang baru. Yang ini buang aja."Yuki langsung menggeleng.
Kelas Aldo sudah menyelesaikan tugasnya, ia segera membereskan perlatan sekolah kedalam tas, dengan tergesa-gesa ia berlari keluar. Namun, ketika melihat kebawah dari lantai dua, Yuki sedang dipeluk dan tubuhnya di bolak balik oleh lelaki asing. Yuki bahkan tidak terusik sama sekali, meskipun wajahnya datar, namun ia juga tidak menghindar.
Dengan sangat marah, dan emosi yang meletup-letup, Aldo berlari kebawah. Tapi siluet Yuki sudah tidak terlihat. Kakinya berhenti di pos satpam sambil terengah-engah.
"Tadi Yuki nitip pesan, dia pulang duluan." Kata satpam setelah melihat Aldo.
"Yang tadi sama Yuki siapa?" Tanya Aldo setengah berjongkok, mengatur nafasnya.
"Nggak tau. Tadi pemuda itu nungguin lebih dari lima jam. Dan ketemu sama Yuki, sepertinya mereka akrab."
Mendengar ini, Aldo langsung berlari kearah parkiran, dan menstater motornya.
*
Diperjalanan, William terus bertanya kepada Yuki, perihal apa saja yang selama dua tahun belakangan ini Yuki lakukan. Atau apakah disekolah ini Yuki mempunyai teman? Atau apa saja tentang Yuki. Memperlihatkan betapa William sangat merindukannya.
Namun tetap saja, Yuki hanya akan menjawab seperlunya. Tidak balik menanya atau berinisitif membuka obrolan baru.
Ya, memang seperti itulah Yuki dimata William. Tidak heran dan tidak terkejut dengan sikap dinginnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Month [END]
ActionM-A-T-I Satu kata yang indah bagi pria aneh bertopi ini...... Ini di tulis dari tahun 2018 dan tidak pernah di REVISI jalan ceritanya. Jadi kalau ada jalan cerita yang ngawur atau sesuatu yang KALIAN TIDAK INGINKAN, harap MAKLUMI!! Jangan membuat sa...