Yuki berjalan menyeimbangkan tubuhnya, tangan kanannya mengusap hidung yang kini sudah mengeluarkan darah. Ia harus bertahan, jangan sampai Aldo melihat dengan kondisi yang menyedihkan seperti ini. Akhirnya, Aldo pergi mengambil motor, dengan cepat Yuki berlari ke arah bahu jalan, disana ada rawa yang lumayan menjulang tinggi. Yuki bersembunyi didalamnya. Badannya semakin menunduk, setelah melihat Aldo yang seperti mencarinya. Sungguh, Yuki tidak suka, jika ada orang yang mendekatinya. Apalagi, ia memperlihatkan tubuhnya yang lemah, yang menjijikan seperti ini.
Dan disinilah..
Menurut Yuki, tempat ini sangat cocok.
Sangat cocok untuk.....
Pandangannya mulai kabur, sakit kepala menusuk-nusuk di tulang. Ia tidak tahan, ia tidak kuat. Ia mencengkram kepalanya, menekan dengan kuat, semoga sakit kepalanya segera menghilang. Namun....
Pandangannya berkunang-kunang....
Rasa sakitnya semakin menjadi-jadi...
Ia terbaring, tidak sadarkan diri...
Untung, Yuki cepat bersembunyi, untung ia menemukan rawa. Jadi, tidak ada orang yang akan melihat. Bahwa seorang lelaki berpakaian sekolah pingsan....
Rasa sakit ini....
Darah dari hidung ini....
Sakit kepala ini....
Semuanya mendarah daging didalam tubuh Yuki...
Menjadi sahabatnya ketika ia masih kecil. Seolah enggan meninggalkan Yuki seorang diri.
Seandainya. Dulu, ia berhasil digugurkan. Mungkin, ia tidak akan merasakan sakit di dunia yang kejam ini. Ia tidak perlu menahan rasa sakit ini. Ia tidak perlu menjadi terlihat kuat dihadapan semua orang.
Mungkin.
Ia akan damai...
Tidak lama, Yuki terbangun, mengambil topinya yang terjatuh, lalu kembali memakainya. Ia berdiri, membersihkan hoodie dan celananya dari kotoran tanah dan darah yang sudah kering.
Yuki mencoba untuk tenang, menghirup udara sedalam mungkin, kedua tangannya memijit pelipis.Setelah ia sadar sepenuhnya, kakinya yang ramping berjalan lagi dengan tertatih-tatih. Netra cokelatnya melihat sekeliling, perjalananya masih cukup jauh. Ia tahu hari semakin siang, Yuki akan mulai berlari untuk cepat sampai di sekolah.
Ketika sampai, satpam yang menjaga langsung membuka gerbang. Ia sudah memaklumi Yuki yang sering terlambat.
Dengan terburu-buru Yuki masuk ke dalam kelas. Berjalan dengan tenang menuju kursinya. Semua teman menatapnya termasuk sang guru. Namun, tatapannya hanya sekilas. Sangat sia-sia jika bertanya kepadanya. Ia tidak akan menjawab apapun.
Yuki duduk, mengambil buku, lalu menulis."Yuki, ambil laptop diruang guru. Di meja Ibu. Akan ada perlombaan untukmu."
Yuki mengangguk, ia berjalan keluar. Siap-siap akan menuruni anak tangga. Namun, Aldo sudah menatapnya di bawah, ia memberikan senyum manis pada Yuki. Yuki hanya melirik sekilas lalu berjalan turun kebawah, mengambil laptop guru kimia.
Yuki pikir, Aldo sudah tidak ada. Namun ternyata, ia menunggunya di dekat tangga, sambil makan es cream vanila, disaat jam belajar pria ini malah jajan di kantin. Yuki melewati sambil tangannya memegang topi.
"Kamu baru sampai, ya?" Tanya Aldo sambil menjilat es cream di sendoknya. "Anak nakal. Udah siang baru masuk kelas." Katanya mengakhiri.
Aldo mengekori Yuki yang tidak menjawab, menaiki tangga.
"Sesudah pulang. Kita pergi makan yuk. Aku yang traktir."
Yuki malah mempercepat jalannya, Aldo sangat geram. Susah sekali membuatnya membuka mulut. Dia bahkan tidak akan kuat untuk bertahan selama dua bulan. Satu hari saja, Yuki sudah membuat Aldo menguras banyak nafsu.
"Aku tunggu kamu didepan kelasku. Jangan nolak ajakan seseorang. Itu nggak sopan!" Teriak Aldo ketika Yuki sudah berbelok masuk kedalam kelasnya.
Didalam kelas, Yuki hanya memperhatikan guru yang mengajaranya, mengabaikan omongan Aldo. Dia tidak pernah menemukan seseorang yang terus menerus ingin menjadi temannya. Kalau ada, Yuki tidak pernah menanggapi. Lalu perlahan mereka menjauh. Tapi, Aldo berusaha masuk kedalam hidupnya. Apa yang bagus dari tubuh kurus Yuki!?
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Month [END]
ActionM-A-T-I Satu kata yang indah bagi pria aneh bertopi ini...... Ini di tulis dari tahun 2018 dan tidak pernah di REVISI jalan ceritanya. Jadi kalau ada jalan cerita yang ngawur atau sesuatu yang KALIAN TIDAK INGINKAN, harap MAKLUMI!! Jangan membuat sa...