Kilatan petir yang terus bergemuruh menerangi jalanan yang basah karena hujan.
Suara-suara yang menggelegar diatas, seakan menakut-nakuti lelaki kecil yang kini kakinya sedang berjalan memeluk tubuhnya.Sendirian.....
Akhirnya, hanya sepi teman sejatinya.
Langkah yang gontai tidak stabil menyusuri jalanan yang tidak asing.
Kemana lagi si pria aneh bertopi ini harus meminta pertolongan?
Kecuali duduk di pojokan, memeluk kakinya dengan suasana yang gelap.
Ya....
Gubuknya.
Gubuk indah milik si pria aneh adalah tempat ternyamannya.
Gubuk indah, adalah tempat berlindungnya.
Gubuk indah, adalah sahabat karibnya.
Bagaimanapun, pria menyedihkan ini selalu mengadu dalam diam di tempat ia dibuang.
Merasakan kayu yang sudah berlubang.
Merasakan kayu yang sudah mulai tidak kokoh.
Merasakan kayu yang sudah bercampur dengan debu.
Apalagi, merasakan kayu yang sudah sembab, karena terus diterjang tangisan dunia yang tiada habisnya.
Kini...
Memang benar, Yuki sedari kecil hingga tumbuh menjadi lelaki yang luar biasa, hanya seorang diri.Tidak ada Aldo, tidak ada William, tidak ada sikembar, tidak ada teman, tidak ada Kakek, tidak ada keluarga, dan pastinya, tidak akan ada yang menyayanginya.....
Menahan sakit.
Menahan seluruh luka.
Menahan penyakit.
Menahan semua yang merusak hidupnya.
Yuki tampung dalam satu beban.
Hanya dia sendiri.....
*
*
Hujan masih setia mendampingi Yuki, berdiri disekitarnya tanpa di undang. Bahkan, gigi-gigi kecilnya terus bertabrakan, menghasilkan suara menggigil dimulutnya.
Kalau ia diberi cermin, pastilah bibir dan wajahnya berubah warna menjadi keunguan.
Yang diinginkan Yuki saat ini adalah menyusul Kakeknya. Namun sayang, sang Kakek belum mengijinkannya.
Lalu, yang harus Yuki lakukan adalah 'Menunggu Waktunya Tiba'.
Ia terus berjalan meskipun sudah sangat letih, dan pandangannya menjadi lebih buram.
Namun, ia hanya ingin berteduh didalam gubuk deritanya. Lalu berselonjor dengan diam. Merasakan dan memikirkan apa yang sudah terjadi kepadanya.Entah berapa jam Yuki memaksa kaki membawa tubuhnya, yang ia rasakan saat ini hanyalah awan yang semakin gelap, toko-toko sudah tutup, juga angin yang semakin kencang.
Saat sampai di gang. Ternyata, preman-preman sedang berpesta meriah, lingkarannya dipenuhi dengan botol-botol whiskey, jack daniel. Minuman yang harganya tidaklah murah. Dan bukan hanya preman yang sering menganiaya Yuki saja. Bahkan, preman-preman pasar pun sedang tertawa sambil melempar kartu judi didepannya.
Lima belas preman mengerikan ada didepan Yuki sekarang.
Rasanya, ingin sekali ia berlari pergi. Tetapi langkah kakinya tidak mau untuk melangkah mundur.Entah kenapa, mungkin Yuki hanya ingin sendirian di gubuk itu.
Sesudah mengumpulkan keberanian, kakinya yang ramping mulai melangkah kedepan. Ia terus menundukan kepalanya ke bawah, dan topinya ikut menunduk menutupi matanya yang sudah membengkak besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Month [END]
ActionM-A-T-I Satu kata yang indah bagi pria aneh bertopi ini...... Ini di tulis dari tahun 2018 dan tidak pernah di REVISI jalan ceritanya. Jadi kalau ada jalan cerita yang ngawur atau sesuatu yang KALIAN TIDAK INGINKAN, harap MAKLUMI!! Jangan membuat sa...