Chapter 48

6.1K 709 52
                                    

Hai haii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai haii...
Ini ada gambaran dari Yuki 😍😍
Ganteng kaan. Uwuuu banget 😘
Spesial thanks untuk Lio yang udah buatin Yuki. Harap komen ya Lio, Tante gabisa tag 😭 Tante syukkaaa banget 😍😍

Cuaca berangin sangat kencang, menjadikan pohon-pohon terus bergoyang. Malam semakin larut, dilangit hanya gelap dan kosong. Bintang-bintang tidak nampak, dan bulan sepertinya enggan untuk keluar.

Diperjalanan, Aldo bersandar di tahanan kursi, ia hanya terus melirik keluar jendela. Sekarang, hatinya mulai sedikit lega, ketika ia sudah menghajar preman. Namun, fikirannya masih melambung tinggi. Sekarang, beban fikiran Aldo hanya terus terfokus pada penyakit Yuki. Yang mungkin penyakit itu tidak bisa disembuhkan.

Seandainya, Aldo kenal dekat dengan Yuki sedari dulu. Mungkin saja, ia akan tertolong, dan mungkin Yuki tidak hidup sendirian seperti ini.

Setiap hari. Bahkan, sehari tiga kali, Yuki harus beradu, harus berteman dengan berbagai obat-obatan, entah itu kecil atau besar, pahit atau manis, enak atau tidak. Hidup Yuki yang menyakitkan bergantung dengan obat itu.

Kelelahan Aldo seperti ini, tidak ada apa-apa dibanding perjuangan Yuki melawan penyakit sialan itu.

*

Ketika sampai dirumah, Aldo memberikan uang pada supir. Lalu bergegas masuk kedalam. Jam dinding yang besar ditengah ruangan berdentang, ternyata sudah pukul satu pagi.

Pelayan datang dengan tergesa-gesa.

"Tuan King anda kemana saja? Bibi hubungi kenapa tidak menjawab? Bibi sangat khawatir. Terus, bidadarinya mana?"
Tanya nya, dengan satu nafas. Kemudian wajahnya meneliti kebelakang.

"Dia menderita penyakit kanker. Sekarang,,,,, Popo dirumah sakit." Jawab Aldo sembari berlari menaiki tangga.

"Pe....Penyakit Kanker? Ya ampun.... Kenapa bisa tuan King?"
Entah memakai ekspresi apa diwajah pelayan itu, karena Aldo sudah masuk kedalam kamarnya. Ia benar-benar tidak ada tenaga hanya untuk menjawabnya saja.

Karena tidak mendengar jawaban, pelayan dengan hati berkecamuk menaiki tangga dan masuk kedalam kamar Aldo.
"Tuan King, Yuki punya penyakit seperti itu?" Ulang pelayan itu sekali lagi.

"Mmm." Jawab singkat Aldo tanpa menoleh.

"Tuan King mau kemana?"
Saat ini, Aldo sedang mengacak-ngacak kamarnya, mengambil dua koper besar, lalu barang-barangnya ia masukan kedalam. Dengan tergesa-gesa, Aldo membuka lemari, dan memasukan semua yang ada disana.

Ia tidak mendengar gonggongan kedua anjing yang terus menggema sedari tadi. Seolah pendengarannya tiba-tiba tuli. Terlalu sibuk dengan apa yang ia lakukan.

Pelayan juga melihat, seluruh tubuh Aldo yang sebentar lagi akan ambruk, tetapi kakinya terus menopang berat badannya. Ia paksakan agar tidak tumbang. Ini memang pertama kali yang terjadi kepada tuan muda 'King' bertingkah mengejutkan.

One Month [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang