22. PEKERJAAN PALSU

6.5K 306 15
                                    

"Tolong terima kembali seorang fotografer yang kau kirimkan padaku saat foto pre wedding di Air Terjun Madakaripura," kata Reyfan pada ponselnya.

"Maksud anda Sayyidah?" Tanya Pak Warsito keheranan.

Reyfan terdiam. Ia tidak habis pikir bagaimana bisa satu orang memiliki dua nama yang berbeda di tempat yang berbeda pula. Wanita cantik yang berada di hadapannya adalah Aisyah. Lalu siapakah Sayyidah yang dimaksud Pak Warsito?

"Apa Sayyidah yang bapak maksud?" Tanya Pak Warsito lagi.

Kali ini Reyfan mengerti dengan semua kebohongan Sayyidah. Ternyata ada beberapa hal besar yang disembunyikan Sayyidah dari semua orang, yaitu identitas aslinya.

"I iya!" jawab Reyfan enggan atas pertanyaan Pak Warsito.

"Baik Pak. Saya akan segera menerimanya kembali,"

Setelah itu, Reyfan menutup teleponnya dan mengembalikan ponselnya ke saku celananya. "Puas?!" tanyanya pada Sayyidah.

Sayyidah tidak berpikir panjang lagi. Ia langsung saja memberikan CD itu pada Reyfan tanpa tahu apa yang akan dilakukan Reyfan selanjutnya. Dia tidak berpikir bahwa Reyfan mempunyai kunci untuk bisa membalas semua penghinaannya. Reyfan menerima CD itu. Lalu langsung saja ia patahkan CD itu menjadi dua bagian. Sayyidah terkejut melihat hal itu. Sebenarnya, ia takut.

Reyfan tersenyum sinis. "Wanita bodoh!"

"Apa kau bilang?!" bentak Sayyidah.

"Sekarang bukti perusahaan sudah hilang. Tapi bukti bahwa kau adalah seorang penipu belum hilang."

"Penipu?! Apa maksudmu?"

"Sayyidah. Itu nama aslimu, kan?"

Sayyidah tertegun. Matanya membulat tak percaya bahwa rahasia terbesarnya dengan sekejap saja bisa terbongkar. Tangannya gemetaran sambil mengepal. Tidak ada lagi bantahan yang mampu ia ucapkan untuk berdebat dengan Reyfan.

"Minta maaflah! Mungkin aku akan mempertimbangkan tentang penipuanmu ini," gumam Reyfan.

"Tidak! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah minta maaf pada orang sepertimu!" tukas Sayyidah.

"Terserah! Bersiaplah mendekam di penjara!"

"Lebih baik saya mendekam di penjara dari pada mengucapkan kata maaf pada sampah!"

Reyfan semakin geram mendengar kata-kata pedas yang dilontarkan Sayyidah. Tangannya mengepal seolah-olah ingin menghantam orang yang ada di hadapannya. Tapi ia tidak mungkin melakukan hal itu karena orang yang di hadapannya adalah seorang wanita.

"Saya tidak takut pada anda!" Sayyidah menegaskan.

-----00-----

Di balik pintu ruangan Reyfan, beberapa pegawai tengah asyik menguping. Termasuk juga Noril, Daniel, dan Weenda. Akan tetapi mereka tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang di bicarakan oleh Sayyidah dengan Reyfan. Mereka hanya bisa mendengar percakapan itu secara remang-remang.

"Kenapa Pak Reyfan bisa marah dengan Aisyah, ya?" gumam Daniel.

"Padahal Aisyah wanita cantik!" lanjut Noril.

"Kalau aku jadi Pak Reyfan, akan kulamar Aisyah!" kata salah seorang pegawai pria, Bimbim.

"Kalian bicara apa?! Siapa bilang Aisyah cantik?!" tukas Weenda yang merasa iri.

"Setidaknya Aisyah tujuh kali lipat lebih cantik dari pada kamu!" cela Noril.

Weenda melototi Noril dengan mata lebarnya. "Mungkin Aisyah lebih cantik dari pada aku! Tapi Nona Aish sepuluh kali lipat lebih cantik dari pada Aisyah!" katanya dengan emosional.

"Tapi Nona Aish sudah meninggal! Buat apa diungkit-ungkit lagi kecantikannya?" gerutu Daniel.

Raut muka Weenda berubah menjadi sedih. "Nona Aish adalah wanita yang baik. Selamanya, dia tidak akan pernah hilang dari hati Pak Reyfan."

"Sok tahu!" gerutu Bimbim.

"Terserah kalianlah!" gumam Weenda lalu beranjak pergi dari hadapannya teman-teman kantornya itu.

-----00-----    
😎😎😎😎😎😎
Vote dan komen untuk penyemangat author
Senin 4 Februari 2019

Kerlingan Sayyidah AisyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang