Karena Tuhan adalah sutradara terhebat
Salim mengetuk pintu kamar Reyfan dengan sangat keras. Ia panik. Reyfan yang tengah melamun di dalam kamar karena memikirkan kejadian di rumah Kiai Huda tempo hari terlalu hanyut dalam lamunan itu hingga tak mendengar suara ketukan pintu kamar asrama.
"Pak Reyfan! Pak Reyfan!" teriak Salim.
Setelah berapa lama, Reyfan akhirnya terbangun dari lamunan. Ia dengan malas membuka pintu kamarnya. "Ada apa?"
"Kenapa Bapak tidak menjawab telepon dari kantor pusat?" tanya Salim dengan napas ngos-ngosan setelah menyusuri koridor asrama putra pondok pesantren As-Syams.
Reyfan mengambil ponselnya di atas meja. Lalu ia melihat ada 27 panggilan yang tidak ia jawab. "Apa yang sebenarnya terjadi?"
"Ada masalah di kantor pusat. Bapak harus segera ke sana karena hanya Pak Reyfan yang mampu mengatasi masalah itu."
Reyfan masih berpikir sejenak. Perasaan yang tidak enak menggelayuti hatinya. Entah mengapa ia bimbang untuk pergi. Tubuhnya mematung di tempat. Pandangannya kosong. Ia agak linglung.
"Tunggu apa lagi, Pak? Saya sudah memesankan tiket untuk ke Singapura. Kita akan berangkat sekarang juga."
Reyfan mengangguk. Ia menutup pintu kamarnya lalu mengganti pakaian kokonya dengan setelan jas. Bersiaplah ia untuk pergi. Bersama dengan Salim, ia berangkat menuju bandara Juanda tanpa berpamitan dengan Kiai Huda. Ya, karena keadaan mendesak, ia tak sempat berpamitan.
-----00-----
Di Singapura, Reyfan sangat sibuk. Tiga hari ia tidak tidur demi meyelamatkan perusahaannya. Siang hari ia sibuk untuk rapat perusahaan. Sedangkan pada malam hari ia berkutat di depan laptop. Ponselnya selalu sibuk karena urusan kantor. Reyfan lupa tidur bahkan lupa makan. Perusahaannya benar-benar dalam keadaan collapse.
Di pondok pesantren As-Syams, Kiai Huda mencoba untuk menghubungi Reyfan tentang pernikahan Aisyah. Kiai Huda ingin Reyfan datang sebagai tamu terhormat karena Reyfan telah memberikan banyak kontribusi besar dalam pembangunan pondok pesatren As-Syams. Berulang kali Kiai Huda menelpon, tapi nomor Reyfan selalu sibuk. Jadi Kiai Huda memutuskan untuk mengirim undangan ke rumah Reyfan dan mengirim SMS juga.
Reyfan sangat sibuk. Ia benar-benar sangat sibuk. Jangankan untuk membaca SMS, untuk makan dan minum pun ia tak sempat. Kabar pernikahan Aisyah pun tak sampai padanya.
-----00-----
Sebulan telah berlalu. Hari pernikahan Aisyah pun datang. Semua orang tampak bahagia menyambut pesta pernikahan Aisyah. Tenda acara pernikahan berdiri tegak dengan berhiaskan janur kuning, makanan dan minuman sudah tersaji di meja makan untuk para tamu undangan, bahkan klub qasidah yang diundang untuk meramaikan acara pun sudah datang. Persiapan pesta sederhana yang digelar berlangsung dengan lancar.
Aisyah duduk sendirian di dalam kamar pengantin. Sejujurnya ia masih bimbang dengan keputusannya. Walaupun Aisyah bimbang, tapi ia mencoba untuk memantabkan hatinya setelah berulang kali melakukan shalat istikhara pada hari-hari sebelum pernikahan. Dan selalu ia mendapatkan mimpi yang baik setelah melakukan shalat istikhara tersebut. Dalam agama Islam, setelah melaksanakan shalat istikhara akan mendapatkan petunjuk dari Tuhan tentang hal yang dibimbangkan melalui mimpi.
Tok tok tok. Suara seseorang mengetuk pintu kamar pengantin. Aisyah menoleh. Lalu ia beranjak dari tempat duduknya dan membuka pintu. Seseorang memeluknya tiba-tiba dengan bercucuran air mata. Aisyah sangat terkejut. Orang itu adalah Madinah.
"Kenapa kamu, Din?" tanya Aisyah keheranan.
"Maafkan aku Neng, ini semua salahku," ucap Madinah dengan sesenggukan.
Aisyah membalas pelukan Madinah. "Sudah kubilang berulang kali padamu, ini bukan salah siapa-siapa. Aku mohon padamu jangan menangis di hari bahagia ini, Din."
Madinah melepaskan pelukannya lalu mengangguk.
-----00-----
😎😎😎😎
Jum'at, 8 Maret 2019Vote dan komen yuk
![](https://img.wattpad.com/cover/174388892-288-k117250.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kerlingan Sayyidah Aisyah
Romance"Aku bahkan tidak bisa membedakan. Dia itu bidadari atau manusia?" Ini bukan hanya tentang Sayyidah, tapi juga tentang Aisyah. Mereka adalah bidadari dunia yang jatuh cinta pada pria yang sama. "Kamu itu bidadari bukan?" Wanita berhidung mancung i...