21. PEKERJAAN PALSU

6.3K 317 7
                                    

Sayyidah tidak menjawab pertanyaan Reyfan. Tanpa basa-basi, ia langsung memasukkan CD itu pada CD room di laptopnya. Dan terputarlah sebuah video rekaman.

"Lihat video ini!" ujar Sayyidah.

Reyfan pun menuruti apa kata Sayyidah. Ia melihat video itu. Baru sekejap saja ia melihat video itu, matanya langsung membulat dan tangannya mengepal. Ia tidak habis pikir kalau Sayyidah bisa berlaku licik seperti ini.

"Seharusnya aku sudah melenyapkan video ini," kata Reyfan. "Tapi kenapa..."

Sayyidah mengeluarkan CD itu dari laptopnya. Lalu ia meletakkan kembali CD itu pada wadahnya. Setelah itu ia kembali tersenyum seperti iblis.

"Saya dengar, perusahaan anda terkenal bersih. Tapi dengan menyebarnya video ini, perusahaan anda bisa terkena masalah," oceh Sayyidah.

"Kau pikir aku takut dengan ancamanmu?"

Sayyidah mengangguk pelan. "Kenapa tidak?"

Reyfan hanya diam. Ia sadar bahwa ia telah melakukan kesalahan kecil tapi fatal.

"Aku bisa saja menuntut perusahaan ini dengan tuntutan pelecehan!" lanjut Sayyidah.

"Berapa yang kau inginkan? 100 juta? 200 juta? 1 milyar? Sebutkan saja nominalnya! Aku akan memberimu sesuai dengan keinginanmu."

Sayyidah lagi-lagi tersenyum sinis sambil menatap Reyfan, teringat semua penghinaan Reyfan kepadanya di masa lalu. Sayyidah tak berkata apa-apa. Ia hanya kembali menggerak-gerakan CD yang berada di tangannya mencoba mencari hiburan.

"Yang kau mau uang, kan?! Cepat katakan berapa yang kau inginkan. Dan enyalah dari sini!" kata Reyfan begitu emosional.

"Yang saya mau bukan uang!"

"Lalu apa?"

"Yang saya mau hanyalah permintaan maaf dari Bapak karena Bapak telah menghina saya berulang kali. Dan juga tolong kembalikan pekerjaan saya yang dulu!"

Reyfan memanglingkan muka. Ia tidak bisa begitu saja mengatakan maaf pada sembarang orang. Ia hanya sanggup meminta maaf pada orang-orang tertentu saja. Harga dirinya terus melarangnya untuk berkata "Maaf" pada seseorang yang lebih.

"Oke! Aku akan mengembalikan pekerjaanmu yang dulu," ucap Reyfan.

"Kata maafnya mana?"

Reyfan kembali terdiam. Ia sangat geram dengan perkataan Sayyidah yang terus saja memojokkannya agar mengucapkan kata "Maaf".

"Aku akan menghitung dari sekarang!" ancam Sayyidah. "Satu... Dua...Ti.."

"Aku minta maaf!" potong Reyfan.

Sayyidah tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan itu.

"Kenapa kau tertawa?" Tanya Reyfan semakin keheranan dengan tingkah laku Sayyidah yang semakin menjengkelkan.

"Kau harus mengatakannya dengan tulus. Bukan dengan terpaksa!"

Reyfan berpikir lagi. Sebelumnya tidak ada orang yang berani menginjak-injak harga dirinya seperti ini. "Aku tidak rela jika harga diriku diinjak-injak seperti ini! Wanita ini benar-benar..."

"Ada apa dengan kata-kata maaf? Bukankah hal itu wajar diucapkan bila seseorang melakukan kesalahan?" tanya Sayyidah.

Reyfan masih terdiam. Ia masih mempertimbangkan antara harga dirinya ataukah nama baik perusahaan yang akan tercemar karena beberapa video asusila dua orang Direktur terhadap karyawati-karyawati perusahaan.

"Aku minta maaf. Aku minta maaf karena telah menghinamu," ucap Reyfan dengan nada rendah.

Sayyidah kembali tersenyum. Lalu ia bertepuk tangan beerapa kali. "Bagus! Sekarang anda tinggal mengembalikan pekerjaanku yang dulu."

"Memangnya kau bekerja di perusahaan mana?"

"Di Hijau Photography."

Kata-kata Sayyidah mengingatkan Reyfan tentang kejadian di Air Terjun Madakaripura. Ia kali ini mengenali Sayyidah. Sayyidah adalah seorang fotografer yang memotret foto pre weddingnya dengan Aish.

"Sekarang juga mintalah Hijau Photography untuk menerimaku kembali sebagai pegawai disana!" ujar Sayyidah sombong.

Reyfan pun mengambil ponsel dari saku celananya dan memencet beberapa tombol untuk bisa bicara dengan Pak Warsito, direktur Hijau Photography. Tak berapa menunggu, telepon pun tersambungkan dengan Pak Warsito.

😎😎😎😎😎😎😎
Vote dan komen untuk penyemangat author ya
2 Februari 2019

😎😎😎😎😎😎😎Vote dan komen untuk penyemangat author ya2 Februari 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kerlingan Sayyidah AisyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang