3. BERTEMU DI SURGA MADAKARIPURA

14.6K 751 1
                                    

Dari jawaban itu, Rita jadi tahu bahwa rombongan yang lain telah sampai dan bersiap. Hanya tinggal menunggu pengantinnya saja.

"Pengantinnya masih ganti baju."

"Terima kasih infonya."

Rita masih jengkel dengan klien yang tidak menghargai waktu tersebut. Ia sangat ingin melihat bagaimanakah rupa orang yang sudah membuat hatinya kesal sepanjang hari dan sepanjang malam.

Tak lama menunggu, seorang wanita yang sangat cantik dengan mengenakan kebaya biru muda keluar dari tenda yang dijadikan tim tata busana sebagai ruang ganti. Wanita itu bagaikan bidadari. Rambut panjangnya tergelung indah dengan beberapa aksesoris yang semakin memperindah rambut hitam pekatnya.

Rita tertegun. Ia benar-benar terpukau saat melihat kecantikan wanita itu. Tidak hanya cantik, wanita itu juga memiliki tubuh yang sempurna layaknya seorang model. Dan semua itu membuat Rita merasa iri sebagai wanita yang terlahir tidak secantik itu.

"Subhanaallah, cantik sekali wanita itu. Membuat perasaan iri menggeliat memenuhi hati ini. Astaghfirullah," gumam Rita.

Wanita cantik itu tiba-tiba menghampiri Rita yang sedang termangu menatapnya. Dengan senyuman manisnya, ia mampu membuat Rita semakin iri akan kecantikannya.

"Apakah anda dari tim Hijau Photography?" tanya wanita itu.

Rita hanya mengangguk cepat.

"Saya minta maaf atas keterlambatan kami dan membuat anda dan yang lainnya menunggu seharian," ucap wanita itu dengan rasa bersalah.

Rita tidak bisa berkata apa-apa. Rupa dan tutur lembut wanita itu seakan-akan membuatnya terdiam dan menghilangkan semua amarah yang menyelubungi hatinya tadi.

"Tidak apa-apa," jawab Rita tanpa berpikir panjang.

Wanita itu mengulurkan tangannya. "Nama saya Aish. Anda?" tanyanya.

"Rita," sahut Rita gelagapan sambil menjabat tangan wanita tersebut.

"Jadi namanya Aish. Dia secantik kak Aisyah, kakak Sayyidah. Bedanya, Aish tidak berjilbab, sedangkan Kak Aisyah berjilbab," pikir Rita.

Suasana menjadi bersahabat. Semua kekesalan terhapus begitu saja. Kata dengki tak ada lagi sekarang. Kini, hanya tinggal pekerjaan yang hampir siap.

-----00-----

Semuanya sudah siap. Tinggal menunggu pengantin pria keluar dari ruang ganti. Sayyidah duduk di atas batu sambil menyiapkan kameranya. Sementara yang lain masih sabar menunggu. Tak berapa lama kemudian, seorang pria tampan tinggi semampai datang dan mendekati rombongan tim. Ia mengenakan baju biru muda dengan kopyah yang juga berwarna biru muda. Pria itu bernama Reyfan, calon suami Aish.

"Kau ini lama sekali! Lihat! Semuanya sudah menunggumu!" omel Aish pada Reyfan dengan nada manjanya.

"Maaf," tanggap Reyfan lembut.

Sayyidah sudah siap. Semua orang sudah siap. Sayyidah pun menghampiri Reyfan dan Aish untuk memberi pengarahan bagaimana berpose yang baik. Reyfan dan Aish menuruti perintah Sayyidah. Mereka berpose sesuai keinginan Sayyidah tanpa bantahan apapun.

Dua jam telah berlalu begitu cepat. Pemotretanpun selesai dan berjalan dengan lancar. Walaupun begitu, tetap saja rasa lelah dan penat tidak bisa terelakkan dari sekujur tubuh Sayyidah. Ia pun memutuskan untuk duduk di pinggiran sungai dan bersantai.

"Pasangan yang serasi, ya!" ujar Rita menghampiri Sayyidah lalu duduk di samping Sayyidah.

"Iya. Mereka memang serasi,"

"Wanita yang bernama Aish itu sama cantiknya dengan Kak Aisyah."

"Iya." Sayyidah mengangguk. "Tapi, akan lebih cantik jika wanita yang bernama Aish itu berjilbab, sama seperti kakakku."

"Hm!" sahut Rita.

Di tengah perbincangan, tiba-tiba sepasang kekasih itu, Reyfan dan Aish, menghampiri Sayyidah dan Rita.

"Bolehkah kami melihat hasil fotonya?" tanya Reyfan dengan nada cool dan elegantnya.

Sayyidah mengangguk sambil melepaskan kamera yang ia gantungkan di lehernya. Kemudian memberikan kamera itu pada Reyfan.

Reyfan mengambil kamera itu. Lalu ia melihat-lihat hasil foto sejenak dengan gayanya yang acuh tapi bisa membuat hati Rita terpaku dan terpana.

"Subhanaallah, sungguh hanya Engkaulah yang mampu menciptakan makhluk seindah ini," Puji Rita pada Tuhan.

Sayyidahjuga terpaku melihat wajah rupawan Reyfan. Hatinya tiba-tiba saja berdegupsedikit lebihkencang dari pada biasanya. Perasaan aneh pun datang menyergap mencoba merajai hati Sayyidah. Sayyidah pun segera berpaling muka.Menghindar dari pengelihatannya akan mahkluk Allah yang indah itu.

😊😊😊😊😊😊😊
Minggu, 13 Januari 2019
Jangan lupa vote dan komen untuk penyemangat author ya
IG : zaimatul.hurriyyah

hurriyyah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kerlingan Sayyidah AisyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang