Chapter 05

17K 452 10
                                    

"Abang, Ferra pulang. Yuhuu!" teriak Ferra begitu memasuki rumah.

"Diem lo!" sergah Lavina.

"Eh ada mamah," ujar Ferra lalu berjalan ke arah Lavina dan mencium pipinya kemudian berlari menaiki tangga menuju kamarnya.

"Huft, cape," keluh Ferra merebahkan dirinya di atas kasur.

"Gue ngapain ya? mandi? males, ke kamar abang aja deh," gumam Ferra lalu bangkit menuju kamar abangnya itu.

"Abangg!!" teriak Ferra.

"Paan sih lo," dengus Farrel.

"Ya ampun bang, ini kamar apa kapal pecah. Berantakan gini, gue bilangin mamah nih?" goda Ferra pada abangnya.

"MAM-

Belum selesai Ferra teriak, Farrel sudah membekap mulut Ferra dengan tangannya.

"Jangan teriak elah. Kalo lo teriak, gue nggak jadi traktir lo es krim!" ancam Farrel.

"Oh iya, gue lupa lo ada utang es krim sama gue."

Harusnya gue nggak usah ngingetin tadi biar duit gue aman. batin Farrel.

"Bantuin gue beresin nih kamar," pinta Farrel.

"Ogah, lagian yang berantakin nih kamar pasti temen-temen lo kan? yang tadi dateng?"

"Kok lo tau? bukannya lo udah pergi waktu itu?"

"Mang Jaja yang bilang," kekeh Ferra.

"Buruan gih bantuin gue beresin nih semua!" teriak Farrel frustasi, tidak paham lagi dengan tingkah teman-temannya yang mampu memporak-porandakan seisi kamarnya.

"Males, gue cape, gue mau mandi bye!" ujar Ferra lalu melangkah menuju kamarnya meninggalkan Farrel yang sibuk berberes.

Setelah mandi dan sekarang memang waktunya makan malam gadis itu turun ke bawah menemui semua orang di meja makan.

"Ayo makan," ujar Aldrich.

Mereka semua makan dengan hening, tak ada suara kecuali suara dentingan antara sendok dengan piring.

"Oh iya, papah besok mau keluar kota sama mamah," ujar Aldrich setelah makan.

"Berapa lama?" tanya Ferra.

"Cuma 2 minggu."

"Yaudah deh," jawab Ferra pasrah yang memang sudah terbiasa dengan itu.

"Kalian nggak apa-apa kan kita tinggal?" tanya Lavina lembut.

"Ngga papa," jawab mereka berdua kompak.

"Yaudah, kalian ke kamar gih. Belajar abis itu tidur!" titah Aldrich yang langsung dituruti keduanya. Ferra dan Farrel bangkit dari duduknya, berjalan menuju kamarnya masing-masing.

¤¤¤¤¤

"Fer bangun lo!" teriak Farrel mencoba membangunkan adiknya.

"Yaelah lo kebo banget sih, bangun!" teriak Farrel lagi.

"Dek buruan elah, bonyok mau berangkat pagi ini."

Seketika mata Ferra terbuka lebar dan langsung bergegas menuju kamar mandi.

"Ck ck baru inget lo," gumam Farrel.

Farrel keluar dari kamar Ferra menuju meja makan. Tak lama kemudian, Ferra datang dengan berlari menuju meja makan yang di sana sudah terdapat papah, mamah dan abangnya.

Start From You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang