"Ikat dia disana!" tegas sang bos menunjuk tempat yang sudah disediakan sebelumnya dan terdapat beberapa tali yang menggantung di sana.
Para pesuruh itu pun langsung melaksanakan apa yang bos mereka suruh.
Ferra diikat dengan keadaan berdiri dengan kedua tangan dan kakinya yang diikat.
"Tinggalin dia sendiri."
Akhirnya, semuanya pergi meninggalkan Ferra di tempat yang kotor, gelap, dan minim cahaya.
¤¤¤
"Rel. Aland, Rel!" heboh Akmal melihat Aland yang tergeletak di aspal dengan luka lebam di wajahnya, bibirnya pun sobek sehingga mengeluarkan darah.
Lalu dimana Ferra? Dimana adiknya itu? Dimana perempuan yang sangat ia sayang itu? Dimana dia? Farrel mengedarkan pandanganya ke seluruh jalanan berharap melihat Ferra.
Farrel takut terjadi apa apa pada adiknya. Ia tidak mau kehilangan adiknya itu, perasaannya tidak enak. Ia berusaha menampis pikiran-pikiran buruk mengenai adiknya. Ia harus menemukan adiknya. Yah, harus.
"Bawa dia ke rumah sakit!" tegas Farrel yang langsung diangguki kedua sahabatnya. Mereka semua pergi ke rumah sakit dengan perasaan khawatir.
"Dok. Tolong teman saya dok!"
"Saya akan berusaha semaksimal mungkin. Silahkan isi administrasi dulu," ujar sang dokter.
Farrel mengangguk lalu segera menuju bagian administrasi dengan langkah yang besar. Selesai membayar administrasi, Farrel kembali menuju teman temannya. Sesampainya di sana, Farrel langsung duduk. Tak lama setelah itu, Belva, Aleta dan Alura datang.
"Arghhhh!" teriak Farrel mengacak rambutnya frustasi.
"Lo tenang dulu Rel," ujar Vano berusaha menenangkan Farrel.
"Gimana gue bisa tenang. Ferra dimana? Gue harus bilang apa sama bonyok gue. Kita nemu Aland aja keadaannya udah kayak gitu. Ferra arghhh!"
Semuanya menatap Farrel sendu. Farrel mengatakan itu sambil menitikkan air matanya. Mereka tau, Farrel sangat menyayangi adiknya itu, dia tidak mau terjadi apa apa dengan Ferra. Kalian ingatkan? Kejadian dimana Farrel membogem Aland? Dia melihat adiknya menangis karena sakit hati saja, dia sudah tersulut emosi. Ferra sangat berarti bagi kehidupannya. Farrel akan kesepian tanpa Ferra.
"Kalian di sini aja, gue mau cari Ferra. Administrasi udah gue urus," datar Farrel lalu bangkit.
"Kita ikut," ujar Akmal dengan Vano berbarengan.
Farrel mengangguk lalu pergi dengan kedua sahabatnya menuju parkiran mobil. Farrel membawa mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Bahkan tak jarang pengendara yang ia lalui sampai mengucapkan sumpah serapah untuknya.
"Rel. Jangan ngebut gini dong. Lo bawa nyawa ini!" protes Vano.
Farrel benar-benar kelewatan.
"Berentiin mobilnya," pinta Vano yang memang duduk di sebelah kursi kemudi.
"Rel. Gue bilang berentiin mobilnya!" tegas Vano sekali lagi.
"Farrel?!" bentak Vano membuat Farrel tersadar.
Farrel menurut lalu menepikan mobilnya ke pinggir jalan. Dirinya sangat kacau sekarang. Kedua sahabatnya menatapnya sendu. Mereka tau persis bagaimana perasaan Farrel sekarang.
Vano mengambil alih kemudi. Bahaya jika Farrel yang mengendarai dengan keadaan seperti ini. Sedangkan Akmal yang duduk di belakang hanya diam menatap ke depan. Mereka pun melanjutkan perjalanan untuk mencari Ferra.
![](https://img.wattpad.com/cover/181688143-288-k547747.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Start From You [Completed]
Fiksi RemajaJudul sebelumnya Fake Nerd vs Cool Boy. (Part masih lengkap) Hidup bukan soal bagaimana cara nya berjuang untuk mendapat kenikmatan dunia. Tetapi bagaimana caranya berjuang untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Perjalanan hidup bukan semua perkar...