Chapter 24

13.2K 282 1
                                    

"Aland!" teriak Audi.

Aland tidak menggubris teriakan Audi, ia terus berjalan menuju kelasnya.

"Awas aja, gue bakal bikin lo suka sama gue. Liat aja nanti," gumam Audi dengan senyum smirk nya.

Saat istirahat tiba, Aland dkk langsung menuju kantin. Saat di pintu kantin, ternyata mereka berpaspasan dengan Ferra dkk.

Mereka semua duduk di meja biasa. Pesanan mereka sudah datang, mereka mengambil makanan yang telah di pesannya dan langsung memakannya.

Ponsel milik Aland bergetar, ia mengernyit bingung, siapa yang mengirimnya pesan?

From : 0823XXXXXXXX
Temuin gue di taman belakang sekolah. Sekarang! Ada yang perlu gue omongin.

"Gue ke toilet bentar," pamit Aland lalu bangkit dari duduknya. Semuanya mengangguk mengiyakan tanpa curiga sedikit pun.

Aland berjalan menyusuri lorong lorong sempit yang menghubungkannya sampai ke taman belakang sekolah.

Sesampainya disana, ia tidak menemukan siapa pun, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh area taman belakang sekolah.

"Hm," dehem seseorang.

Aland menoleh ke belakang, ia mendapati Aurel tengah bersidekap dada dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan.

"Apa yang lo mau?"

"Gue mau ngomong berdua sama lo."

Aland menaikkan sebelah alisnya seolah berkata 'apa?!'.

Aurel berjalan menuju bangku yang berada di bawah pohon besar, Aland mengekorinya.

Aurel sudah menyiapkan rencana jahatnya untuk merusak hubungan Aland dengan Ferra, itu yang harus ia lakukan terlebih dahulu. Pikirnya.

"Gue minta maaf sama lo, Land. Gue dulu nggak bermaksud buat ngambil semua harta lo. Dulu gue emang lagi butuh uang banget."

"Butuh buat apaan?"

"Lo tau kan? bokap gue punya hutang besar, kalo bokap gue nggak segera lunasin hutangnya, dia bisa di penjara."

"Gue nggak mau bokap di penjara, Land."

Aurel mulai mengeluarkan air mata jahatnya, ia melirik ke pintu, ia tersenyum kemenangan, ia langsung memeluk tubuh Aland. Aland membalas pelukan Aurel. Aland merasa iba atas apa yang di alami Aurel.

¤¤¤¤¤

"Gue ke toilet bentar ya," ujar Ferra seraya bangkit dari duduknya.

Sebenarnya pergi ke toilet hanya alibi Ferra saja, ia ingin mencari Aland. Karena sedari tadi laki-laki itu belum kembali dari toilet. Masa iya cuman ke toilet lama banget? ucap Ferra membatin.

Entah mengapa, kakinya membawanya ke taman belakang sekolah.

Deggg

Ia terkejut melihat pemandangan di depannya, ia langsung menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya berusaha agar isakannya tidak lolos.

Air mata mulai berjatuhan, nafasnya mulai sesak.

Ia melihat Aurel memeluk Aland nya. Dan apa ini? Aland juga membalasnya. Ada apa semua ini?

Krekkkk

Aland menoleh dengan ekspresi terkejut. Berbeda dengan Aurel, gadis itu justru tersenyum kemenangan.

Ferra menggelengkan kepalanya pertanda bahwa ia tidak mempercayai apa yang dilakukan Aland. Ia berlari meninggalkan taman belakang sekolah.

"Hahahaha!" tawa Aurel pecah.

Start From You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang