Chapter 38

11.2K 283 3
                                    

Seorang gadis berada di padang rumput yang sangat indah, udara di sini terasa sejuk, banyak kupu-kupu berterbangan. Kicauan burung yang begitu merdu menggema di telinganya.

Matanya menangkap sosok wanita paruh baya mengenakan pakaian serba putih, namun sosok wanita paruh baya itu terlihat sangat cantik.

"Oma?"

Seseorang yang dipanggil oma tersebut tersenyum manis.

"Ferra kangen banget sama oma. Oma ngapain di sini?" tanya Ferra seraya memeluk erat omanya itu.

Yah, seseorang yang memanggil nama oma adalah Ferra. Dan yang dipanggil itu adalah omanya.

"Kamu kenapa juga di sini?" tanya oma.

"Di sini indah oma. Rasanya, Ferra akan tinggal di sini selamanya!" heboh Ferra senang.

"Kamu harus kembali sayang."

Seketika wajah Ferra berubah cemberut.

"Kenapa oma? Di sini indah oma. Aku suka tempat ini. Burung-burung, kupu-kupu. Sangatt indah."

"Apa kamu nggak sayang sama orang tua kamu? Abang kamu? Temen-temen kamu? Dan itu, pacar kamu kan?" tunjuk oma pada orang-orang yang berada di dalam sebuah ruangan.

"Ferra sayang mereka oma." Oma tersenyum senang mendengarnya.

"Lebih baik kamu kembali. Kamu sayang kan sama mereka. Kasian mereka, mereka masih butuh kamu," lembut Oma.

"Tapi oma, Ferra pengen di sini sama oma," isak Ferra.

"sstt, cucu oma nggak boleh nangis, kamu kembali ya?"

"Tapi oma-

"Oma?!"

"Oma dimana?!"

Sebuah cahaya putih berada di depannya, Ferra berjalan mengikuti arah cahaya putih tersebut.

"Dok EkG nya," ragu seorang suster.

"Siapkan alat defibrilator!" tegas Dokter.

"Silahkan kalian semua keluar, biar kami melakukan tugas kami," suruh seorang suster.

Mereka semua mengangguk mengiyakan permintaan suster. Mereka semua menunggu di depan ruang ICU, berharap semuanya akan kembali normal.

Di dalam ruangan, seorang dokter dengan beberapa suster sedang melakukan kegiatannya dengan menggunakan defibrilator.

"Semakin meningkat dok," ujar sang suster. Dokter mulai berusaha.

"Normal dok."

"Alhamdulillah," ujar dokter dengan beberapa suster yang berada di ruangan tersebut.

Sang dokter kembali memeriksa pasien. Ini benar-benar di luar dugaannya. Pasien yang sudah dikatakan meninggal dunia kembali hidup. Kini mereka semua menyaksikan kekuasaan tuhan secara langsung.

Ceklek

"Apa yang terjadi dok?" tanya Farrel.

"Pasien kembali, tuhan telah menunjukkan kekuasannya kepada kita semua. Sekarang, keadaan pasien sudah membaik. Kami akan segara memindahkan ke ruang-

"VVIP," potong Aldrich cepat.

Dokter tersebut mengangguk lalu pergi, sedangkan para suster mendorong brankar yang terdapat Ferra di atasnya menuju kamar VVIP.

Start From You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang