Chapter 02

19.4K 507 12
                                    

"Fer, bangun!"teriak Farrel sambil memukul guling ke tubuh Ferra berkali-kali.

"Apa sih, Bang. Berisik," ujar Ferra dengan mata yang masih terpejam.

"Gue hitung sampai tiga, kalau nggak bangun, gue ceburin lo ke bak mandi," ancam Farrel yang sama sekali tidak ada pengaruhnya.

"Satu!"

"Dua!"

Ferra masih terlelap dengan tidurnya, menghiraukan Farrel yang terus menghitung.

"Dua setengah!"

"Tiga!"

Farrel mengangkat tubuh adiknya ala bridalstyle ke arah kamar mandi.

Byurrrrrrs

"Dasar abang laknat!" teriak Ferra.

Farrel keluar kamar mandi dengan tertawa terbahak-bahak.

Setelah berkutat dengan aktivitas membersihkan badannya, Ferra mulai bersiap dengan penampilan nerd nya, mulai dari mengepang rambutnya menjadi dua kemudian memakai kaca mata besar yang bertengger di hidungnya.

Ferra menatap pantulan dirinya di cermin. Ia terkekeh geli meihat penampilannya sendiri. Setelah selesai, Ferra menuruni tangga menuju meja makan yang terdapat mamah, papah, dan juga abangnya.

"Pagi, Ferra yang cantik datang yuhu!" teriak Ferra.

Lavina terus mengerjapkan matanya berkali-kali. Memastikan bahwa di hadapannya ini adalah benar-benar anaknya.

"Ini Ferra anak gue?" tanya Lavina masih dengan ekspresi semula.

"Iya lah ini Ferra yang cantik."

Sedangkan di sampingnya, Farrel sudah mati-matian menahan tawanya sedari tadi melihat penampilan baru adiknya itu.

"Hahahahaha!" tawa Farrel pecah membuat semua orang di sana mengernyit bingung pada Farrel. Aneh. Pikir mereka.

"Lo kenapa, Bang? sakit lo ya?" tanya Ferra sambil mencoba menempelkan tangannya di kening abangnya namun di tepis oleh Farrel.

"Apaan sih!? gue nggak sakit elah."

"Kok kamu jadi-

Belum selesai Aldrich bicara, suara seseorang membuat mereka semua cengo. Terkecuali Ferra.

"Pagi! yuhuuu Belva yang cantik datang!" teriak Belva dari arah pintu.

"Aleta yang tak kalah cantik juga datang yuhuu!" teriak Aleta yang juga datang dari arah yang sama dengan Belva.

Mereka semua yang ada di meja makan dibuat melongo lagi kecuali Ferra.

"Kalian? Belva sama Aleta?" tanya Aldrich.

"Kok kalian jadi nerd gini sih," ujar Lavina sedikit kesal atas penampilan mereka bertiga.

"Kan kita mau nyamar mah," jawab Ferra apa adanya.

"Hahahaha!" tawa Farrel lagi lagi pecah, ia tak sanggup menahan tawanya sedari tadi.

"Lah, lo kenapa lagi, Bang?" tanya Ferra.

"Udah lah, kita berangkat dulu. Bye!" pamit Ferra mencium punggung tangan kedua orang tuanya diikuti Belva dan Aleta.

"Woi, lo nggak pamit sama gue?!" teriak Farrel saat mereka bertiga berada di ambang pintu.

"Ogah!" balas mereka bertiga bersamaan dengan tawa yang menggema.

"Untung sayang," gumam Farrel.

Start From You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang