Part 1

1.3K 79 18
                                    

  Itu yang diatas keluarga Zakarya ya guys.
.
Langsung ke cerita yaa..

♥♥♥♥
Afisan Home.

  Hari ini hari pertama Afisan kuliah, dengan agak malas Afisan bangkit dari kasur empuknya. Itu pun juga karna pembantu Afisan yang membangunkan.

"Pagi semua" Sapa Afisan pada Affan Abangnya dan Reza Papanya yang udah duluan di meja makan.
(Untuk dialog kebawah Author sebutnya Affan dan Reza ya guys)

"Kesiangan lagi lu dek?" Tanya Affan.

"Hehehe, kesiangan bentar kok Bang" Afisan langsung duduk disebelah Affan. Dan anehnya lagi tumben Reza gak banyak bicara.

"Hari ini lu bareng gue dek, mobil nya yang satu lagi dibengkel" Ujar Affan sambil makan.

"Asiyaap Bang, oh ya Pa? Kenapa sih Afisan gak boleh ambil fakultas seni?" Tanya Afisan pada Reza yang emang pengen banget Afisan tanyain, Afisan pengen tau apasih alasan Reza nglarang Afisan.

"Papa gak suka kamu jadi penyanyi. Papa pengen kamu nerusin perusahaan dan nantinya universitas itu kamu yang akan ambil alih, karna Abangmu udah milih jadi dokter. Kamu satu-satunya harapan Papa" Ujar Reza.
(Oh ya, universitas tempat kuliah Afisan dan Affan adalah milik Reza papanya ya guyss)

"Tapi kan pa, ini berbanding terbalik sama cita-cita Afisan, Afisan__ " Afisan berhenti bicara karna Reza memotong perkataan nya.

"Gak ada tapi-tapian San, udah pokoknya ini udah keputusan Papa! Papa berangkat dulu" Ujar Reza santai tapi penuh penekanan lalu meninggalkan meja makan.

"Yang sabar ya dek, suatu saat gue yakin lu bisa ngeruntuhin ego Papa, gue gak mau lu relain mimpi lu kayak gue, gue bakal dukung semua keputusan lu, tapi gue mohon pelan-pelan dek, semua butuh proses" Ujar Affan sambil menepuk-nepuk bahu Afisan.

"Iya Bang, Afisan akan coba" Ujar Afisan. "Yaudah Bang yok berangkat" Tambah Afisan.

"Tapi kan lu belum makan dek?" Tanya Affan.

"Gampang nanti aja Bang, udah badmood juga" Ujar Afisan lali berjalan keluar rumah diikuti Affan.

  Mereka berdua lalu berangkat kekampus. Ini hari pertama Afisan kuliah dan hari ini hari pertama Affan di semester 5 nya.
Dimobil mereka ngobrol.

"Bang, Abang kenapa kok mau nurutin papa? Kan yang gue tau dari kecil Abang pengen jadi penyanyi" Tanya Afisan.

"Udah taqdir gue kali dek" Ujar Affan santai.

"Tapi kan bertolak belakang sama mimpi lu Bang?" Tanya Afisan lagi.

"Waktu itu yang gue pengen cuma bahagiain Papa dek, papa seneng banget waktu gue nurutin maunya sekolah di fakultas kedokteran, dan gue rasa cukup gue aja yang ngorbanin mimpi gue dek lu jangan sampek" Ujar Affan tersenyum kecil.

"Tapi papa gak nunjukin perubahan Bang, sebenarnya apa sih yang salah jadi penyanyi? Padahal setau Afisan papa dulu juga penyanyi dangdut kan Bang?" Tanya Afisan yang membuat Affan terdiam.

'Gue udah kira lu bakal mulai nanya soal ini dek, tapi maaf gue gak bisa cerita, suatu saat lu bakal tau sendiri, biar lu bisa tau arti merjuangin mimpi' Batin Affan.

"Bang, kok diem??" Ujar Afisan yang menghilangkan lamunan Affan.

"Ehh emm, kalau masalah itu gue gak tau dek, papa gak pernah cerita juga sama gue" Ujar Affan agak gugup.

Aku, Kamu, dan Impian Kita (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang