Part 58

423 68 5
                                    

"Tidak setiap kesalahan bisa mendapatkan maaf. Tergantung tingkat kesalahan yang kita lakukan"
-Reza Zakarya-

***

Setelah kepulangan Rara dan Afisan kemarin sore, hari ini mereka mengadakan pertemuan antara keluarga Rara dan Afisan. Membicarakan rencana pernikahan Affan dan Bella juga Afisan dan Rara.

Acara makan malam dan membicarakan pernikahan ini diadakan dirumah Reza. Bahkan bukan hanya Reza, Affan dan Afisan yang menyambut keluarga  Rara. Ada juga Nani, nenek Afisan dan Affan juga Farhan kakek Afisan.

Meski Farhan bukanlah kakek kandung Afisan dan Affan, tapi mereka berdua tetap ingin kakek dan neneknya hadir di acara-acara yang membuat mereka bahagia. Mereka adalah orangtua dari Rani, mama Afisan. Sedangkan orangtua Reza sudah meninggal dunia karna kecelakaan.

"Raf, aku minta maaf, seharusnya aku dan anak-anakku yang kerumahmu, tapi ini malah kebalikannya" Ujar Reza merasa bersalah. Mengingat kedua anak laki-lakinya yang akan menikahi kedua anak perempuan Rafi.

"Santai aja za. Kita ini udah keluarga. Malah aku seneng diundang kesini apalagi kita bakal besanan" Ujar Rafi.

"Hahaha, iya gak nyangka akhirnya juga kita besanan. Dua sekaligus lagi" Ujar Reza.

"Iya za" Ujar Rafi.

"Jadi ma, pa, disini kita semua mau bicarain soal pernikahan Affan dan Bella, juga Afisan dengan Rara" Ujar Rafi dengan menunjuk satu per satu anak mereka.

"Reza juga makasih karna mama sama papa mau hadir disini menyaksikan kedua cucu mama papa yang akan merencanakan pernikahan. Tapi sampai hari H nanti papa sama mama harus datang" Ujar Reza dengan tersenyum menatap bergantian papa dan mama mertuanya.

Tapi, Nani justru menangis mendengar perkataan Reza. Hatinya teriris mendengar Reza yang begitu masih menghargainya sebagai mertua bahkan setelah apa yang dilakukan suaminya dulu.

Dia begitu terpukul dengan kepergian anaknya, tapi Reza jauh lebih terpukul karna Rani pergi meninggalkannya dengan dua anak yang saat itu masih butuh kasih sayang. Usianya saat ini sudah tak muda, bahkan dia sudah dikatakan orang tua. Tapi beruntung masih ada Farhan yang setia menemaninya.

Usia Farhan lebih muda 5 tahun darinya. Farhan juga duda anak 1 yaitu Wayan anak laki-laki nya. Istrinya meninggal dunia saat melahirkan anak semata wayangnya. Tapi akhirnya Farhan memilih menikahi wanita yang lebih tua darinya.

Ema yang duduk disamping Nani langsung menenangkannya.

"Nenek kenapa nangis?" Tanya Afisan.

"Nenek cuma bahagia kalian masih mau nerima nenek meskipun mamamu udah meninggal nak" Ujar Nani. Airmatanya kembali luruh.

"Ma, mama jangan gitu. Rani tetap istri Reza dan mama sama papa tetap orangtua Reza" Ujar Reza dengan senyum lembut.

"Papa juga makasih kamu udah mau mempercayai papa mengelola perkebunan di bogor. Bahkan Wayan juga kamu beri kepercayaan hotel dan galeri itu. Kami bukan siapa-siapa tapi kalian memperlakukan kami begitu istimewa" kini Farhan angkat bicara. Dia merasa beruntung memiliki keluarga ini.

"Pa, Reza percayain itu karna Reza tau papa sama Wayan bisa mengelola itu semua. Apalagi papa mau menjaga mama yang jauh dari Reza, Afisan dan Affan. Kita yang justru berterimakasih" Ujar Reza.

Aku, Kamu, dan Impian Kita (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang