Part 48

415 65 11
                                    

"Bohong buat kebaikan gak dosa kan ya?"
-Tiyara Ramadhani-
..
"Bohong buat kebaikan emang gak dosa! Tapi fikir juga efeknya. Gue Pergi!!"
-Afisan Zakarya-

***

Rara's Pov

Setelah bertemu tante Rita, gue diajak masuk ke butik buat fitting baju tunangan. Sumpah disini gue gak fokus sama sekali, setiap gue liat baju di sini gue inget pertunangan gue sama Afisan yang bakal gue hianati.

Tapi gue juga gak mau kayak gini. Setelah ini selesai gue bakal jujur ke Afisan dan bilang kalau ini semua demi kebaikan. Gue gak tau sesabar apa Afisan. Tapi semoga Afisan bisa maafin gue nantinya.

"Kamu coba yang ini ya nak" Ujar Tante Rita.

"Iya tante" Gue masuk keruang ganti. Gue pakek bajunya. 15 menit gue keluar, dan di luar udah ada Ivan juga tante Rita.

"Kamu cantik banget nak" Ujar Tante Rita. "Ivan gak salah milih kamu" Tambahnya.

"Iya Ivan gak salah tante. Rara yang salah pernah suka sama Ivan" Batin gue.

Setelah itu gue melihat jam di pergelangan tangan gue yang nunjukin udah jam setengah 8 malam. Gue langsung ganti baju dan pamit.

"Tan, maaf Rara harus pergi udah ada janji sama temen. Masalah ini Rara serahin ke tante aja ya" Ujar gue.

"Iya ra. Tapi besok kamu di jemput Ivan ya. Besok kita ke Bandung" Ujar tante Rita.

"Iya tan" Ujar gue yang langsung bergegas ke cafe tempat gue janjian sama Putri dan Elsa. Gue cari taksi dan 10 menit gue udah sampai di cafe itu. Gue lihat ke seluruh cafe dimana Elsa dan Putri karna mereka bilang mereka sudah sampai. Saat melihat ke pojok cafe, Putri melambaikan tangan. Gue langsung duduk bergabung.

"Lama banget sih lo ra!" Ujar Putri.

"Sorry gue dari butik tadi" Ujar gue gak enak, gue yang ngajak ketemu, gue juga yang telat.

"Jadi ada apa?" Tanya Elsa to the point.

"Gue sama Ivan lusa tunangan!" Ucap gue spontan yang buat Elsa dan Putri terbelalak kaget.

"Lo gila ra?" Tanya Putri.

"Gue gak bisa bayangin gimana perasaan Afisan kalau tau" Ujar Elsa yang masih kaget.

"Gue terpaksa! Kalau gue jujur sama mama Ivan gue udah tunangan, mamanya Ivan bakal serangan jantung" Ujar gue tegas.

"Tapi bukannya lo sama Ivan udah putus hampir dua tahun lalu ya ra?" Tanya Putri.

"Itu yang bodoh dari Ivan put. Dia baru kasih tau mamanya 3 minggu yang lalu" Ujar gue dengan ekspresi muka yang sulit dibaca. Perasaan gue campur aduk antara bilang ke Afisan atau menyembunyikannya.

"Terus sekarang lo mau gimana Ra?" Tanya Elsa.

"Rencananya gue mau izin ke Surabaya ke keluarga dan Afisan. Tp kita pergi ke Bandung selama dua bulan" Ujar gue yakin.

"Tapi gue sama Elsa gak ikut-ikut ya ra. Gue takut bakal ketahuan" Ujar Putri.

"Iya gue yang tanggung semuanya" Ujar gue ragu sebenernya tapi ini udah yang paling baik.

"Yaudah gue pulang, mau izin ke Ayah dan Bunda. Besok kita ketemu di stasiun" Ujar gue lalu gue keluar dan mencari taksi untuk pulang.

Author's Pov

Aku, Kamu, dan Impian Kita (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang