"Ini udah skenario terindah dari Tuhan. Mungkin ini udah jadi jalan hidup kita. Gue yakin suatu saat dia juga bisa mendapat kebahagiaannya seperti gue yang bahagia bisa sama lo lagi"
-Aldi Saputra-***
♥♥♥
Rumah Sakit, BandungRasti dan Aldi kini tengah cemas menunggu dokter yang menangani Afisan. Mereka duduk di kursi tunggu. Aldi nampak begitu panik dan Rasti yang kini bersandar di bahu Aldi nampak kacau dengan mata yang sembab.
"Di, ini pasti ada hubungannya sama gue" Ujar Rasti. Ada raut bersalah di wajahnya.
"Lo ngomong apa sih Ras. Belum tentu juga kan ini ada hubungannya sama lo" Ujar Aldi menenangkan.
"Afisan kayak gini pasti karna Ivan yang marah di. Kalau seandainya waktu itu Afisan gak batalin perjodohan gue sama Ivan pasti gak akan kayak gini" Ujar Rasti. Air matanya kembali menetes.
"Terus lo mau seandainya tetep di jodohin sama Ivan?" Tanya Aldi.
Rasti bangun dari sandarannya di bahu Aldi. Dia menunduk tanda merasa sangat bersalah.
"Gak juga sih di, tapi kalau kayak gini akhirnya pasti gue gak mau tunangan boongan sama Afisan. Biarlah nanti gue cari cara buat batalin semuanya sendiri tanpa melibatkan orang lain" Ujar Rasti.
Aldi membalikkan badannya dan mengangkat dagu Rasti agar dia tak tertunduk. Aldi memandang lekat mata Rasti.
"Lo percaya janji Tuhan yang katanya semua akan indah pada waktunya?" Tanya Aldi.
Rasti mengangguk.
"Ini udah skenario terindah dari Tuhan. Mungkin ini udah jadi jalan kita. Gue yakin suatu saat Dia juga bisa mendapatkan kebahagiaannya seperti gue yang bahagia bisa sama lo lagi" Ujar Aldi.
"Makasih di, dari dulu lo gak pernah berubah sedikitpun" Ujar Rasti tersenyum lalu memeluk Aldi erat. Aldi membalas pelukan Rasti tak kalah erat.
Saat mereka masih berpelukan, terdengar pintu rawat UGD terbuka. Seorang dokter keluar dari UGD setelah menangani Afisan.
Aldi langsung menghampiri dokter tersebut.
"Dok, gimana keadaan Afisan?" Tanya Aldi pada dokter Andi.
"Benturan di kepalanya cukup keras, membuat dia kehilangan banyak darah dan sekarang koma. Karna tubuhnya yang lemah bahkan seluruh wajahnya memar" Ujar Dokter Andi.
"Apa dok? Koma?" Tanya Aldi tak percaya.
"Iya, tapi semoga saja tidak berlangsung lama. Saya permisi dulu" Ujar Dokter Andi lalu pergi ke ruangannya.
Tak berselang lama datang Affan dan Reza yang sangat panik menghampiri Aldi dan Rasti yang baru saja akan masuk keruangan Afisan.
"Di, gimana keadaan Afisan?" Tanya Reza cemas.
"Afisan koma om" Ujar Aldi lesu.
Reza yang panik langsung masuk ke ruang Afisan dirawat. Diikuti Affan, Aldi dan Rasti.
Reza menghampiri anaknya yang terbaring lemah di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, dan Impian Kita (End)
LosoweKisah 2 orang yang memiliki mimpi atau cita-cita yang sama tapi ada pertentangan dari orang tua.