Part 34

536 74 7
                                    

"Aku akan baik-baik saja, percayalah! Selama bibirmu masih bisa memanggil namaku, maka selama itu juga aku bertahan untuk kamu"
-Afisan Zakarya-

***
♥♥♥
Rumah Sakit, Bandung

Dua hari setelah Afisan sadar, kondisinya berangsur membaik. Tapi, memar di wajahnya masih terlihat memilukan saat orang lain melihatnya.

Hari ini juga Rara harus segera ke Surabaya, karna kuliah sudah di mulai 3 hari yang lalu. Ridwan dan Bella yang akan mengantar Rara pun sudah di Bandung sekarang diantar Rafi dan Ema tapi mereka langsung kembali karna ada urusan.

"San, hari ini aku berangkat ya" Ujar Rara.

"Yah, tau gitu aku sadarnya nanti-nanti aja biar kamu gak jadi berangkat" Ujar Afisan sambil terkekeh.

"San, jangan gitu dong" Ujar Rara.

"Iya-iya ra. Eh btw ada yang aneh nih" Ujar Afisan.

"Apa san?" Tanya Rara bingung.

"Kok jadi aku-kamu sih ngomongnya?" Ujar Afisan seraya menaik turunkan alisnya sebelah. Pipi Rara merona disana.

"Gapapa latihan nanti kalau udah nikah" Celetuk Ridwan yang tiba-tiba masuk keruangan bersama Affan dan Bella.

"Apasih bang" Ujar Rara kesal.

"Papa mana bang?" Tanya Afisan.

"Papa gue suruh pulang san. Kasihan papa pasti capek" Ujar Affan. Afisan hanya manggut-manggut.

"Itu masih sakit san? Kok aku ngilu ya liatnya" Ujar Bella dengan ekspresi takut.

"Jangan diliatin kalau ngilu. Liatin abang aja bell" Ujar Affan sambil nyengir kuda.

Blushh

Wajah Bella merona.

"Pakek gombal lagi" Ujar Ridwan seraya tertawa. "Btw san, kita mau nanya sekalian, gimana Ivan mau diapain? Lapor polisi atau di bales in aja tuh memarnya ke muka dia yang gak punya malu!!" Ujar Ridwan kesal.

Afisan melirik Rara sebentar. Tampak wajah sedih di muka Rara.

"Aku tau kamu masih ada rasa sama Ivan ra. Dan aku gak akan bikin kamu sedih kok" Batin Afisan.

"Gak usah bang. Biarin Tuhan yang ngebales Ivan. Toh gue juga udah baik-baik aja kok bang. Ini gak sakit kok" Ujar Afisan bohong. Padahal mati-mati an dia menahan rasa sakit itu.

"Ckk bohong lo ketahuan. Mana ada gak sakit kok koma satu minggu" Ujar Affan.

"Kamu yakin gak mau laporin Ivan san?" Tanya Rara.

"Aku gak mau buat kamu sedih" Ujar Afisan tersenyum.

"Kenapa aku harus sedih?" Tanya Rara bingung.

"Aku tau di hati kamu masih ada nama Ivan ra. Entah itu kecil atau besar. Tapi yang jelas masih ada. Dan aku gak mau bikin kamu sedih liat Ivan di penjara" Ujar Afisan menatap lekat mata Rara.

Aku, Kamu, dan Impian Kita (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang