Part 16

594 65 16
                                    

"Van.." Lirih Rara. Rara lalu merasakan semuanya gelap dan Rara pingsan disana.

"Rara.." Teriak seseorang yang dari tadi memang mendengarkan percakapan mereka. Orang itu langsung menggendong Rara yang kini sudah sangat pucat itu.

------
  Ya, orang itu yang kini sedang sangat mengkhawatirkan Rara adalah Afisan. Afisan membawa Rara kerumah sakit dan langsung menghubungi Ridwan.

  Tak lama Ridwan datang dengan kekhawatirannya.

"San, Rara kenapa?" Tanya Ridwan khawatir.

"Gue juga gak tau bang, setau gue tadi dia habis berantem sama Ivan terus pingsan" Ujar Afisan.

"Cowok itu lagi! Shit!" Ujar Ridwan marah.

"Kenapa bang? Kayaknya lo gak suka sama pacar Rara" Tanya Afisan.

"Dari awal gue emang gak suka sama dia san! Gue juga gak tau kenapa! Yang jelas karna dia Rara sering nangis dan pingsan dan bodohnya lagi saking cinta atau apa Rara gak pernah mau putus sama Ivan" Ujar Ridwan.

Flashback On

"Jadi ternyata lo selingkuhin adek gue!" Bentak Ridwan pada Ivan yang tengah makan disalah satu cafe di Bandung dengan seorang cewek. Saat itu Ridwan sedang mengantar Rara ke Bandung ya untuk menemui Ivan.

"Lo salah faham bang" Ujar Ivan.

"Salah faham gimana? Shit! Tega lo selingkuhin adek gue" Ujar Ridwan lalu menghadiahi satu pukulan pada Ivan yang membuat darah segar mengalir dari sudut bibir Ivan.

"Bang! Stop!" Teriak Rara yang baru saja keluar dari kamar mandi. Rara kaget begitu melihat abangnya sedang memukuli kekasihnya.

"Bang udah jangan pukulin Ivan lagi" Ujar Rara lalu membantu Ivan berdiri.

"Dekk!! Dia udah selingkuhin lo! Buat apa sih lo belain dia lagi?" Ujar Ridwan.

"Biar dia jelasin dulu bang" Ujar Rara.

"Maaf ra, gue salah udah selingkuh. Tapi, ini cuma karna gue bosen ra, kita ldr an dan buat gue kesepian. Plis maaf ya ra, gue gak akan ngulangi lagi" Ujar Ivan dengan menyesal meski dimata Ridwan dia tak begitu menyesal.

"Iya van, aku maafin" Ujar Rara.

Shit! Udah salah masih dimaafin juga!! Batin Ridwan kesal.

Flashback Off

-----
Kejadian itu udah satu tahun silam, tapi masih membuat Ridwan membenci Ivan. Bahkan semenjak hari itu Ivan jadi sering membuat Rara menangis tapi entah kenapa Rara masih dan selalu memaafkan kesalahan Ivan.

"San?" Panggil Ridwan.

"Iya bang?" Jawab Afisan tanpa melihat Ridwan tapi fokus pada Rara yang masih belum sadar.

"Lo mau jagain Rara buat gue?" Tanya Afisan.

"Ada pacar Rara yang lebih berhak jaga Rara dari pada gue bang" Ujar Afisan santai.

Aku, Kamu, dan Impian Kita (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang