Part 50

455 69 9
                                    

"Bodoh!! Itulah sebutan untuk orang yang tanpa berfikir panjang, merelakan kebahagiaannya hanya untuk suatu hal yang tak begitu penting"
-Author-

***

Dua bulan kemudian...
Hari ini Rara menemani Rita, mama Ivan untuk pergi berbelanja. Mereka sungguh akrab sekali. Bahkan Rara mulai lupa untuk sekedar menghubungi Afisan. Karna baik Ivan maupun mamanya memperlakukan dia layaknya putri. Ivan juga sudah berubah tak seperti dulu. Dia kembali menjadi Ivan yang pertama kali bertemu Rara. Ivan yang baik dan perhatian yang dulu begitu mudahnya membuat Rara jatuh cinta.

Dan apa sekarang perasaan itu kembali? Entahlah, Rara yang lebih tau. Setiap malam bayangan Afisan terlintas, tapi selalu dia tepis. Karna dia juga tak bisa kembali pada Afisan sebelum semuanya selesai.

Saat ini dia sedang makan di salah satu tempat di mall yang dia datangi bersama Rita. Rara di Bandung tinggal di rumah Ivan sedangkan Putri dan Elsa mereka pulang ke Jakarta dengan alasan yang sudah di rencanakan tentunya.

"Kamu betah tinggal sama mama kan Ra?" Tanya Rita. Ya Rara sekarang membiasakan memanggil Rita dengan sebutan mama, ya karna Rita yang meminta.

"Betah kok ma" Ujar Rara sambil masih melahap makanannya.

"Syukur Ra.. Nanti kalau kalian nikah udah gak perlu capek-capek adaptasi" Ujar Rita yang membuat Rara tersedak.

Uhukk.. Uhukk..

"Kamu gapapa sayang?" Tanya Rita lalu menyerahkan minum pada Rara. Rara lalu meminumnya.

"Ni-nikah ma?" Tanya Rara setelah minum.

"Iya nak nikah" Ujar Rita.

"Memangnya mama udah mau operasi ya ma?" Tanya Rara.

"Operasi apa ra?" Tanya Rita bingung.

"Operasi pemasangan ring di jantung mama" Ujar Rara yang membuat Rita terkekeh pelan.

"Rara sayang, mama ini baik-baik aja. Satu minggu setelah mama ketemu kamu di pertunangan Aldi dan Rasti mama udah operasi pemasangan ring sayang. Sekarang mama sehat walafiat. Apalagi setelah tau kamu dan Ivan balikan" Ujar Rita yang membuat mata Rara berkaca-kaca.

"Kamu kenapa sayang? Kok nangis?" Tanya Rita khawatir.

"Hiks.. Hiks.." airmata Rara sudah luruh. Pertahanannya rapuh. Penyesalan itu hadir. 2 bulan dia menghianati Afisan. Membohongi ayah dan bundanya dan juga menghianati kepercayaan Reza, papa Afisan padanya.

"Sayang kamu kenapa?" Tanya Rita lagi.

"Rara.." Panggil Rita lirih.

"Tan.. Maaf.. Pernikahan Rara dan Ivan gak akan pernah terjadi. Rara sudah tunangan satu minggu setelah tante ketemu Rara di pertunangan Aldi. Dan seminggu kemudian, Ivan datang tanpa rasa bersalah sedikitpun meminta Rara bertunangan dengannya" Ujar Rara sambil terisak. Rita yang mendengarnya dibuat melongo. Tapi dia tetap diam dan mendengarkan.

"Awalnya Rara nolak, tapi Ivan bilang tante gak mau di operasi lah, tante yang sakit jantungnya kumat waktu tau Ivan dan Rara putus. Dan dengan bodohnya Rara percaya. Dan 2 bulan sudah Rara menghianati pertunangan Rara"

"Ra.. Maafin Ivan.."

"Ivan bilang dua bulan setelah pertunangan yang tak Rara inginkan itu, tante akan operasi tapi nyatanya.. Hiks.. Hikss.. Dan tan.. Rara dan Ivan udah putus 2 tahun yang lalu. Tapi bodohnya Ivan baru memberi tau dua bulan lalu" Ujar Rara terisak. Dan pernyataan terakhir Rara membuat Rita juga meneteskan aitmatanya.

Aku, Kamu, dan Impian Kita (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang