Part 22

535 55 6
                                    

***

"Putri!!" Ujar Aldo emosi.

"Salah gue apa sih do? Gue juga jarang ngomong sama Putri kok!!" Aldo tersenyum sinis.

"Lo itu bego apa gimana sih bang? Putri itu suka sama lo? Lo gak nyadar hah?" Bentak Aldo.

"Gue kan gak tau apa-apa do!!" Aldo kembali tersenyum sinis.

"Gue mohon sekarang lo jangan perhatian lagi sama Putri, biar Putri bisa lupain lo bang, gue juga sakit kalau liat Putri sedih" Aldo menunduk lesu.

"Do, sorry gue gak tau kalau Putri punya perasaan sama gue, kalau gue tau, gue pasti ngomong baik-baik sama dia" Affan merasa bersalah pada Aldo.

"Gue yang sorry udah mukulin lo bang!! Gue kebawa emosi" Ujar Aldo.

"Udah ah jangan gini lagi lagian ini dirumah sakit lo!!" Ujar Aldi.

"Iya iya" Ujar Aldo.

"Bang, mau diobatin dulu gak tu lukanya?" Tanya Aldi. Affan hanya menggeleng karna luka sekecil itu tak begitu berasa di tubuhnya.

"Btw om belum sadar?" Affan menggeleng lemas.

"Gue bingung do. Gue harus gimana lagi ngobatin papa!!" Affan mendengus lelah.

"Sabar bang" Ujar Aldo.

♥♥♥
Posisi Afisan, Bandung.

Pagi pertama Afisan di Bandung, kemarin hari melelahkan karna setelah dari Jakarta dia langsung rapat dengan Rasti. Pagi ini Afisan langsung meraih hp nya dan mengirim pesan pada Rara.

Tiyara Ramadhani🌠
"Pagi manis,, jangan lupa sarapan dan mandi,, lalu segera kekampus. Afisan titip rindu buat Rara. Jangan lupa tersenyum,, tapi jangan senyum-senyum sendiri nanti kek dikira orang gila😁😘"

Setelah mengirim pesan tersebut, Afisan bergegas mandi untuk pergi ke kantor. Kantor siapa? Papa Afisan lah. Reza itu punya beberapa perusahaan dikota-kota besar, tapi hanya yang di Jakarta dan Bandung yang Reza pantau yang lain sudah ada kaki tangan Reza.

Hebat gak tuh? Afisan gak perlu capek" cari kerja tinggal minta salah satu perusahaan papanya.

Setelah satu jam bersiap-siap, Afisan kini sudah tiba di kantor papanya.

Afisan membalas sapaan para karyawannya yang memang sudah menanti kedatangan Afisan sejak kemarin diberitakan atasan yang menjadi kaki tangan pemilik perusahaan, yaitu Reza.

"Selamat pagi pak" Ujar Seorang pria yang lebih tua beberapa tahun dari Afisan. Pria itu Yudha direktur muda di perusahaan itu, kepercayaan papanya. Yudha masih berumur 21 tahun itu artinya hanya beda 3 tahun dari Afisan, tapi prestasinya sudah sangat membanggakan diposisi sekarang.

"Selamat pagi juga. Jangan panggil saya bapak, anda lebih tua beberapa tahun mungkin dari saya" Ujar Afisan.

"Baik Afisan. Perkenalkan saya Yudha, direktur di perusahaan ini, tapi hari ini perusahaan ada ditangan anda" Ujar Yudha sambil tersenyum ramah pada Afisan.

"Ah tidak-tidak, saya percaya kamu bisa melakukan semua disini. Saya tak tau begitu banyak tentang perusahaan ini. Saya hanya akan datang setiap hari disini untuk memantau semua baik-baik saja" Ujar Afisan.

Aku, Kamu, dan Impian Kita (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang