"Biarkan tetap seperti ini, karna aku tak ingin kamu jauh lagi"
-Tiyara Ramadhani-***
"Kak Afisan romantis banget deh ke lo kak. Gue pengen pas gue besar nanti gue juga dapet sosok kayak kak Afisan" Ujar Nadin sambil membayangkan jika suatu saat nanti dia ada diposisi Rara.
Dan sekarang Rara dan Nadin duduk di tenda yang sudah disiapkan Afisan dengan api unggun yang menghangatkan. Ya mereka memilih bermalam sekalian merayakan hari ini. Afisan juga sedang pergi menyiapkan segala keperluan untuk acara malam ini.
"Yee lo masih kecil din. Bayanginnya jangan tinggi-tinggi dong. Ntar jatuh" Ledek Rara sambil tertawa.
"Kakak mah gitu" Ujar Nadin cemberut.
"Btw, lo pasti terlibat kan din?" Tanya Rara.
"Hehehe.. Iya kak maaf. Sebenernya tadi malem waktu gue pergi sama kak Afisan yang bilang ke hotel itu ngurusin ini kak. Tau gak seberapa sulitnya nyewa pantai ini. Tapi kak Afisan nya udah nyewa dari satu minggu lalu sih kak. Dan kemarin malam kita atur semuanya" Ujar Nadin semangat.
"Gue beruntung din punya laki-laki kayak Afisan. Padahal gue udah sering banget ngecewain dia, tapi dia gak pernah tuh marah" Ujar Rara dengan mata yang berkaca-kaca. Nadin yang melihatnya langsung memeluk Rara.
"Utututu jangan nangis kak.. Itu semua karna kak Afisan sayang banget sama kakak,, cinta juga lagi. 2 tahun selama disini kak Afisan banyaaakk banget cerita soal kakak. Kak Afisan setiap hari rindu sama lo kak. Tapi kak Afisan tahan, supaya apa? Ya biar kakak bisa lebih dewasa" Ujar Nadin.
"Dan sekarang bener kan, lo jadi perempuan dewasa kak. Kak Afisan selalu pantau semua kegiatan lo dari jauh kak. Sumpah gue pengen punya cowok kayak dia nanti kak" Ujar Nadin antusias.
Rara hanya mengangguk dan terus tersenyum.
"Peluk-peluk, kayak apa aja lo berdua" Ujar Deni yang datang menghampiri Rara dan Nadin yang masih berpelukan.
Masih ingat Deni kan? Anak dari temen ayahnya Nadin. Ya, Afisan tadi pergi sekalian menunggu Deni datang dan ikut bergabung.
"Biarin, wlee" Ujar Nadin dengan menjulurkan lidahnya.
"Afisan mana den?" Tanya Rara.
"Kenapa ra?" Tanya Afisan yang baru datang.
"Gapapa, aku kira kamu masih kemana gitu" Ujar Rara. Afisan hanya tersenyum.
"Kak cepet dimulai ih bakar daging sama ikannya. Gue laper" Ujar Nadin.
"Yaudah sih masak aja sendiri" Ujar Deni.
"Iiih kak Deni. Gue kan gak bisa" Ujar Nadin.
"Ya trus?" Tanya Deni.
"Masakin" Ujar Nadin dengan memasang muka puppy eyes nya.
"Idih jijik gue din liat muka lo. Oke oke, gue masakin. Dan lo pergi aja sana sama Rara san. Gue tau lo berdua mau quality time. Nanti kalau udah selesai gue panggil. Din yok bantuin" Ujar Deni.
"Siap kak" Ujar Nadin dengan semangat 45 lalu segera berdiri dan membantu Deni.
"Thanks ya din, Den. Gue pergi dulu sama Rara" Ujar Afisan lalu menarik tangan Rara dan menggenggamnya erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, dan Impian Kita (End)
RandomKisah 2 orang yang memiliki mimpi atau cita-cita yang sama tapi ada pertentangan dari orang tua.