Part 26

519 62 8
                                    

Hai hai hai...
Langsung cekidot ke cerita aja yaaa. .

***

♥♥♥
Home Rara

Rara kini sedang termangu di depan jendela kamarnya menatap keluar. Sudah seminggu semenjak Ivan kembali menghubunginya waktu itu. Dan itu karna Afisan yang membujuk Ivan.

Kini bukan lagi sosok Ivan yang dirindukan Rara, melainkan Afisan. Entah karna apa, seminggu terakhir ini Afisan tak lagi menghubungi Rara padahal biasanya setiap pagi Afisan rutin mengirim pesan untuknya.

Tok tok tok

Di depan kamar Rara kini Ema tengah berdiri ingin berbicara dengan anak bungsunya itu.

"Ra.. Bunda boleh masuk?" Tanya Ema.

"Masuk aja bun, nggak dikunci kok" Ujar Rara.

"Kamu kenapa sayang? Kok sepertinya murung? Padahal ayah dan bunda baru saja pulang." Ujar Ema.

"Entahlah bun, sepertinya seminggu ini ada yang hilang dalam hidup Rara" Ujar Rara.

"Siapa Ra? Ivan?" Tanya Ema.

"Bukan bun, bahkan aku sudah terbiasa tak di beri kabar oleh Ivan selama 3 bulan terakhir dan itu karna Afisan yang selalu memberi semangat Rara" Ujar Rara.

Ema kemudian tersenyum menatap putri bungsunya.

"Benarkah Afisan ra? Apa kamu menyukainya?" Tanya Ema.

"Entahlah Rara masih belum mengerti bun, tunggu saja saat Ivan kembali. Siapa yang benar-benar Rara rindu" Ujar Rara.

"Bunda hanya mendukung segalanya ra.. Asalkan menurutmu baik, ayah dan bunda ada bersama mu" Ujar Ema.

"Makasih bunda" Rara langsung memeluk Ema erat.

Tak lama kemudian Bella datang ke kamar Rara.

"Emm bun, Rara itu ada Ivan di depan yang mau ketemu" Ujar Bella.

"Temui dia nak, lalu serahkan pada hatimu, hatimu lebih tau siapa yang terbaik untuk bersamamu" Ujar Ema lalu mengelus puncak rambut Rara.

"Iya bunda" Ujar Rara. Rara lalu berjalan ke ruang tamu bersama Bella dan Ema.

Ivan yang melihat Ema langsung mencium punggung tangan Ema.

"Sudah lama tak kesini van? Kemana saja?" Tanya Ema.

"Masih sibuk bantu Ayah di perusahaan tante" Ujar Ivan.

"Oh baiklah" Ujar Ema lalu duduk di soffa diikuti Bella. Rafi dan Ridwan memang sedang tak ada di rumah karna sedang mengurus sesuatu dikantor.

"Apa Ivan boleh mengajak Rara pergi tante?" Tanya Ivan.

"Silahkan, tapi jangan pulang malam-malam ya , nanti om marah" Ujar Ema.

"Baik tan" Ujar Ivan.

Rara lalu bergegas kekamar mengambil tas nya lalu berpamitan pada Ema dan Bella bersama Ivan.

Ivan dan Rara lalu masuk kemobil Ivan.

"Aku rindu kamu raa" Ujar Ivan.

Rara hanya tersenyum.

"Maafkan aku sudah terlalu lama membiarkan kamu menunggu tanpa kepastian. Jujur ego ku benar-benar menguasaiku untuk tak kembali padamu raa" Ujar Ivan menyesal.

Aku, Kamu, dan Impian Kita (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang