Part 43

437 63 18
                                    

"Kata Tuhan, semua akan indah pada waktunya. Lalu setelah apa yang terjadi, apa ini belum tiba saatnya waktu yang di janjikan Tuhan itu datang?"
-Tiyara Ramadhani-

***

Nadia dan Vino menceritakan awal mula kisah mereka mengapa bisa menikah dan hal yang melibatkan Afisan. Afisan hanya diam dan memperhatikan ekspresi wajah Rara yang berubah-ubah ketika mengetahui kenyataannya.

"Selama ini gue cuma salah faham ternyata" Batin Rara.

Rara terlihat cengengesan sambil menatap Afisan.

"Hehehe maaf, gue salah faham ternyata" Ujar Rara lalu menunduk.

Afisan mengangkat dagu Rara.

"No problem. Tapi apa setelah ini lo bisa nerima perjodohan ini dengan senang hati?" Tanya Afisan.

"Kurasa emm yaa" Ujar Rara tersenyum.

"Jangan lupa undang kita" Ujar Vino.

"Pasti kak Vin. Dan yang wajib datang ya si mungil ini" Ujar Afisan lalu mencubit pipi gembil Bryan. Bryan tertawa sambil tepuk tangan.

"A-ya-ya-yah" Ujar Bryan.

"Gemes banget deh gue nad" Ujar Afisan.

"Nikah sono! Trus punya anak, gitu kok repot" Ujar Nadia.

"Gue udah punya calon nad. Namanya Rara. Tapi dia belum tentu mau nikah sama gue. Lo tanyain deh" Ujar Afisan.

"Orangnya kan ada disini san. Dia juga denger kali" Ujar Nadia sambil terkekeh .

"Siapa tau gak denger" Ujar Afisan sambil tertawa.

"Ooo.. Jadi secara gak langsung lo bilang gue budeg san?" Geram Rara.

"Gue gak bilang yaaa" Ujar Afisan santai.

"Afisannnn" Ujar Rara lalu mencubit kedua pipi Afisan. Bryan yang menyaksikan itu tertawa.

"Pa-pa-pa , Tom Jelly" Ujar Bryan sambil menunjuk Rara dan Afisan yang di sambut kekehan kecil oleh Vino dan Nadia.

"Iya sayang, Tom dan Jerry lagi main di restoran ini. Besok gak usah nonton tv lagi ya. Kan udah ada langsung di sini" Ujar Vino tertawa. Bryan hanya bertepuk tangan tak mengerti apa yang diucapkan Vino.

"Kak Vino!!" Ujar Afisan dan Rara serentak.

Mereka kembali tertawa bersama dengan kelucuan Bryan yang menghibur.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan kebahagiaan mereka.

"Nggak! Gue gak mau kehilangan Afisan. Gue cinta sama dia!!" Gumam orang itu. You know lah dia siapa? Pastilah si kecil Fia.

Fia lalu beranjak pergi dan langsung bergegas pulang ke Bandung untuk menemui Yudha.

***

Setelah bertemu dengan Nadia dan Vino tadi, Afisan dan Rara tak langsung pulang. Mereka singgah ke beberapa tempat. Dan terakhir makan malam. Setelah makan malam selesai, Afisan mengantar Rara pulang.

Aku, Kamu, dan Impian Kita (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang