Saat kamu berpikir bahagia adalah anugerah yang diberikan hanya untuk orang-orang tertentu saja, kamu sepenuhnya salah.
Kita pantas untuk bahagia. Kamu, saya dan kita semua.
Saat kamu berpikir bahagia adalah dengan menjadi kaya, memiliki mobil lima puluh buah, punya rumah di mana-mana, atau hingga tujuh turunan hartamu tidak ada habisnya, lagi-lagi kamu salah.
Bahkan seorang tunawisma di pinggiran kota dapat hidup dengan bahagia.
Saat kamu merasa payah pada pelajaran matematika, satu tambah satu pun kamu menjawab tiga, kamu masih seorang manusia yang layak untuk berbahagia.
Karena bahagia bukan untuk orang berilmu saja.
Saat kamu merasa sendiri dan seperti tidak ada yang peduli, kamu kembali merasa tidak pantas untuk berbahagia.
Aku rasa kamu harus kembali membaca paragraf pertama.
Seperti yang dibilang jutaan manusia di dunia, bahagia itu sederhana. Iya, sesederhana kita menyederhanakan apa arti bahagia.
MaulidaMarisa
24April2019
-----------------------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
For You
PoésieBiarkan lilin yang kau tiup tetap menyala. Terang dan gelap tiada jadi pembeda. Sedih dan senang adalah dua hal yang sama-sama perlu kamu nikmati. Ketegaran hati datang kepada kamu yang tetap terlihat begitu kuat, setelah patahnya yang begitu hebat...
