Jika esok tak ada lagi

180 4 0
                                    

Kemarin kita mengira kalau waktu masih begitu banyak tersedia, lantas mengisi dengan seadanya, hanya menjalaninya sesuai dengan rasa ingin kita. Sedangkan hari ini kita merasa belum tepat saatnya, menganggap esok hari adalah waktu yang tepat untuk mengerahkan segenap tenaga. Menutupi segala yang dirasa kurang pada hari ini.

Tapi bagaimana kalau ternyata tidak ada lagi esok hari? Hanya tinggal kita sendiri secara tiba-tiba. Kita berteriak keras, tapi tiada seorangpun yang mendengar. Kita memanggil mereka yang biasa berlalu-lalang setiap harinya, juga tidak ada seorangpun yang menjawab.
Kita merasa sudah bangun dan berlari, tapi entah ke mana raga ini pergi. Tidak tahu ke mana harus menuju. Sekeliling kita rasanya tidak sama lagi.

Dari yang semula ramai, kini menjadi sunyi. Hari-hari yang biasanya penuh berisi rencana, kali ini disesaki banyak tanda tanya. Dari yang tahu ke mana harus menuju, sekarang berganti takut dan juga ragu.

Sampai pada akhirnya kita tersadar, kalau kemarin yang kita jalani, saat ini sudah terlewati. Kemarin yang sudah kita isi, kini telah berganti. Hari kemarin sudah selesai, esok yang kita tunggu dengan segala macam rencana, kini nyatanya tidak lagi ada. Kita selesai di dunia.

Ke mana saja selama menjalani kehidupan? Bukankah sudah begitu sering kita diingatkan perihal usia dan kematian?

For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang