Lebur

608 13 0
                                    

Kau lirih berucap : berenang, menggenang arus bimbang, tak lagi mengasyikkan.

Saat sihir kasmaran memudar.

Aku mempelajarimu hati hati. Mengkalibrasi kata per kata. Kau mengukir ekspresi. Memahat kalimat penghiburan. Agar aku tak runtuh.

Aku berhias warna cerah. Cermin menyergah. Aku idiot perihal sembunyikan duka.

Purnama berdarah menyapa badai sebelum tahun baru cina, menambah efek dramatis.
Saat aku amati amuk laut dan barang-barang terbang
di tempat kerjaku. Sambil patah hati.

Bisa tahun-tahunan untuk manusia biasa sepertiku. Supaya hafal jalan tikus - gang buntu - jembatan putus dalam sistem rumit pola pikirmu.

Kau suruh aku stop separuh bab pertama. Bagai halaman hilang di buku misteri menyebalkan milik perpustakaan. Endingnya dirobek mahasiswa usil sembunyi-sembunyi.

Dan kemudian pembebasan yang kau dan aku saling persembahkan
untuk satu sama lain.

Menyemat senyum padaku.

Senyum gelandangan terusir
dari etalase toko. Senyum sepi lampu jalan menyorot jendela, keluarga makan bersama di dalam rumah. Senyum lebur turis kepala bocor. Liburan di pantai tropis, saat musim hujan paku.

Waktu berlalu. Tawar dan hambar. Aku membenci sesuatu yang tak bisa kukendalikan.

Dibalik kabut, aku merindukanmu.

-----------------------------------------------------------

Jangan lupa vote ya😍 biar semangat buat puisi😊❤️

For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang