Satu senyuman jatuh dalam pelukan bibirmu
Rona merah membuat lidahku terkelu
Membakar setiap emosi meletup di dada
Namun sayang, hanya fana
akan binasa
Kau tahu ketika aku berlarian
mencari rindu.
Dengan letih mencari segala yang tabu.
Kau cerca kenang lalu timbul derita.
Sisa-sisa duka masih terasa sia-sia.
Awan-awan baru tiba dengan celaka
Hujan menjejali pada setiap nestapa
Pun panas membakar keringat memacu tenaga
Agar tiada luka menganga pada sukma
Namun, yang terjadi setelah ini.
Mata menyendiri melirik sunyi
Tiada tatap saling menyatroni diri
Renjana menjadi pondasi abadiTidak seperti ranting yang ringkih
Terjatuh, memilih hancur sesal-menyesali
Biar khayal telah lumpuh
hati terus memerangi
Kita akan bertemu suatu hari lagi
Dengan senyum tak berhenti menepi
Kita bersama, memerangi sepi yang menggerogoti
MaulidaMarisa
30/03/2019
KAMU SEDANG MEMBACA
For You
PoesíaBiarkan lilin yang kau tiup tetap menyala. Terang dan gelap tiada jadi pembeda. Sedih dan senang adalah dua hal yang sama-sama perlu kamu nikmati. Ketegaran hati datang kepada kamu yang tetap terlihat begitu kuat, setelah patahnya yang begitu hebat...