Kadang, merindukan seseorang itu seperti masuk ke lumpur isap. Semakin banyak melakukan perlawanan, makin terjerembap.
Mungkin, ada baiknya kita terima saja dihantam rindu bertubi-tubi agar ingat pernah ada peristiwa mengkristal menjadi memori. Mungkin, ada benarnya bahwa rindu adalah lorong waktu. Bahkan, dingin udara saat itu bisa tiba-tiba kembali menyentuhmu.
Tak sulit merindukan seseorang, yang sulit adalah ketika kau rindu, tetapi tak bisa mengungkapkan apalagi meluapkan.
Seandainya ujung dari pertemuan adalah perpisahan, maka ku katakan ujung dari perpisahan adalah rindu. Tapi apakah rindu memiliki ujung? Jika ujung sebuah rindu adalah temu. Maka muaranya adalah perpisahan.
Rindu tak berujung, hanya akan hilang jika kamu mau mengikhlaskannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You
PuisiBiarkan lilin yang kau tiup tetap menyala. Terang dan gelap tiada jadi pembeda. Sedih dan senang adalah dua hal yang sama-sama perlu kamu nikmati. Ketegaran hati datang kepada kamu yang tetap terlihat begitu kuat, setelah patahnya yang begitu hebat...