Teruntuk dirimu, puisi masa laluku.
Bagaimana kabarmu sepeninggal rindu?
Berhasilkah kau lepas dari belenggu pilu?
Semoga takada luka yang tertinggal di hatimu.Masih ingatkah kau pada bunga abadi di puncak tertinggi?
Yang pernah kau lihat sendiri bagaimana bunga itu tumbuh dan mewangi.
Di lembah kencana yang kau temukan sebuah arti,
Tentang menjaga takharus memiliki.Bukan maksudku kembali mengetuk pintu hatimu
Hanya saja rinduku kini telah menagih waktu
Pada janji yang belum sempat kau tepati
Pada rencana yang harus terabaikan oleh perpisahanPuisi kita memang telah berakhir
Tapi pertemuan kita adalah takdir
Sudikah sekiranya kita kembali berencana
Untuk sekadar bersua di lembah kencana?
Dari hati yang pernah terjaga
KAMU SEDANG MEMBACA
For You
PoëzieBiarkan lilin yang kau tiup tetap menyala. Terang dan gelap tiada jadi pembeda. Sedih dan senang adalah dua hal yang sama-sama perlu kamu nikmati. Ketegaran hati datang kepada kamu yang tetap terlihat begitu kuat, setelah patahnya yang begitu hebat...