Angan bersiur-siur tertiup angin
Padanan aksara kabur berpilin-pilin
Enggan tuk kembali mengecup batin
Saban dahina raga sanggama dengan beringinKemelut durjana menggulung gelap kehitaman
Mulut dura komat-kamit lidah berbelit
Hati gelisah bergejolak penuh perasaan,
seraya berharap tidak merumitTarik napas dalam-dalam hingga naik pitam,
Hembuskan pelan-pelan hingga nyamanResapi segala udara percintaan
yang sudah terbebas dari molekul kerinduan
Resapi dengan khidmat nikmatnya pandangan
sesaat dua netramu lekat-lekat berpandanganSialan, memang sialan si wajah sendu
lagi-lagi aku, menjadi budak perindu
Sebab rona mukanya terlalu tabu
pancarkan cinta dalam-dalam dari kalbuaku dalam diam masih mencintaimu.

KAMU SEDANG MEMBACA
For You
PuisiBiarkan lilin yang kau tiup tetap menyala. Terang dan gelap tiada jadi pembeda. Sedih dan senang adalah dua hal yang sama-sama perlu kamu nikmati. Ketegaran hati datang kepada kamu yang tetap terlihat begitu kuat, setelah patahnya yang begitu hebat...