Saat kata tak mampu mewakili rasa
Hanya gemuruh detak berkuasa di dada
Saat mata tak sanggup menatap
Ada gundukan sesal mengeras di benak
Menciptakan kepingan resah
Kelu memasung pada lisan tanpa ucapMengingat kembali satu persatu khilaf yang pernah menikam hebat
Sikap yang pernah membuatmu sekarat
Hingga benci dan marah melumat hubungan sahabat
Bahkan caci dan maki bertubi-tubi mendarat
Lebam sekujur tubuh bersimbah dendamAdakah seuntai kata maafku bersambut?
Tiada lagi terdengar kata saling menghujat
Meski tangan tak mampu berjabat
Namun hati ikhlas memohon maaf agar langkah tak berat
Menuju ridho sang penguasa alamMaulidaMarisa
KAMU SEDANG MEMBACA
For You
PoetryBiarkan lilin yang kau tiup tetap menyala. Terang dan gelap tiada jadi pembeda. Sedih dan senang adalah dua hal yang sama-sama perlu kamu nikmati. Ketegaran hati datang kepada kamu yang tetap terlihat begitu kuat, setelah patahnya yang begitu hebat...