Subuh

150 3 0
                                    

Aku merangkak atas setapak subuh itu
Mau menunaikan rindu pada Tuhanku
Di kejauhan, layu langkah penyair kita
Memekarkan diri di masjid paling bunga

Penyair kita bersimpuh
Dibuka kitab puisinya dengan teduh

Shaf demi shaf  yang semula lapang
Sesak penuh kata. Mau bersembahyang
Diimami penyair kita. Di depan sekali

Dengan kerikil-kerikil doa yang batu
Terus-menerus disusun imam kita:
“Semoga rinduku tak runtuh untuk-Mu”

Serentak amin disuarakan penuh iman
Yang jadikan segala rasa aman

For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang