ZELINARKA - 1

12.3K 391 3
                                    

Panggilan kepada Zelina kalandra di harap menuju ke ruang kepsek. Sekali lagi, panggilan kepada Zelina kalandra di harap menuju ke ruang kepsek. Terimakasih.

Suara microfon sekolah menggelar di seluruh ruang kelas SMA Melyona.

Seorang gadis mengernyitkan dahi. Pandangan matanya lurus kedepan. Mencoba mencerna kembali kata-kata yang keluar dari speaker kelasnya. Ia adalah Zelina Kalandra.

"Hellow.......," ucap gadis lain sembari mengibaskan tangan lentiknya di depan wajah Zelina.

Gadis yang biasa di sapa Lina itu mengerjapkan matanya berulang kali, berusaha membuat dirinya kembali sadar akan dunia nyata. "Itu nama gue?."

Davira Ayudia, hanya menghela nafasnya kasar melihat tingkah sahabat garangnya."Iya elo."

"Tapi gue gak pernah buat masalah sama sekali di sekolah ini," ucap Zelina. Ia terlihat panik, kentara dari wajah dan nada bicaranya yang cemas.

Dengan gemas Davira menoyor kepala Lina. "Emang kalau masuk ruang kepsek harus selalu punya masalah? Ga kan?."

"Tapikan gu-"

"Udah-udah sekarang lo berdiri. Terus ke ruang kepsek sana. Jangan sampe Pa Roya marah gara-gara lo telat dateng. Ayo bangun." Naira Batinah Gabriel, membantu sahabatnya untuk beranjak dari duduknya. Sedangkan yang di bantu hanya pasrah tak melawan.

*****

Zelina menghentikan langkahnya didepan pintu kokoh berwarna coklat. Dirinya ragu untuk masuk kedalam sana. Ia memejamkan mata, mengumpulkan keberanian sebelum membuka kenop pintu. Menghela nafas panjang. Perlahan tangannya terulur, memegang kenop pintu lalu membukanya dengan sekali hentakan.

Baru saja membuka pintu, sudah langsung di sambut dengan wajah tegas seorang bapak kepala sekolah. "Permisi pak," ucap Zelina sopan dan berwibawa.

Pak Roya hanya mengangguk. Menyuruh Zelina duduk dengan isyarat. Sedangkan Zelina hanya dapat mematuhi apa yang di katakan oleh bapak kepala sekolahnya.

"Jadi bapak memanggil kamu ke sini, mau ada sedikit keperluan," ucap Pak Roya membuka pembicaraan.

Zelina mengernyitkan dahi, membuat banyak gundukan di sana. "Keperluan apa ya pak?" tanyanya.

"Untuk beberapa bulan kedepan. Bapak mau kamu menjadi petugas kedisiplinan saat upacara."

"Bukannya yang biasa bertugas Bu Yura ya pa?" tanyanya bingung.

"Saat ini beliau sedang hamil besar. Jadi tidak mungkin kan?. Sedangkan guru-guru lain tidak ada yang berminat, karena mereka juga memiliki tanggung jawab masing-masing. Tadi bapak memanggil Gathan. Bapak mau tau siapa murid yang terkenal galak dan tidak pernah melanggar aturan disini. Dan Gathan menyebut nama kamu," jelas Pak Roya panjang lebar.

Zelina memutar kepalanya. Menatap seorang lelaki yang sedang duduk tenang di sampingnya. "Lo milih gue?."

Gathan mengangguk. "Gue tau lo ketua taekwondo di sekolah ini. Jadi gue pikir lo pantes untuk ini."

Gathan adalah ketua osis di sini. Jadi tak heran jika dia mengetahui semua tentang murid di sekolah ini. Baik itu sikap, sifat, dan lain-lain. Termasuk Zelina. Perempuan yang terkenal dengan kegarangannya.

Zelina menghela nafasnya kasar. "Yaudah pa saya setuju," ucapnya terpaksa.

Pa Roya merekahkan senyumannya. "Yasudah kalau gitu kamu mulai bertugas hari ini," titah Pa Roya.

"Apa? Hari ini pa?."

*****

Hai semua...
Semoga suka sama chapter kali ini...
Terimakasih sudah membaca....

♡ See you again in the next chapter ♡

ZELINARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang