ZELINARKA - 34

4.2K 175 5
                                    

Zelina mengeratkan pelukannya. Kini digenggaman jemari lentiknya terdapat boneka pemberian Arka.

Tatapannya kosong. Kejadian itu kembali teringat. Saat dimana Arka tertawa bersama gadis cantik yang tidak ia ketahui namanya.

Entah kenapa dadanya terasa sesak melihat pemandangan yang sangat jarang bahkan tidak pernah ada dihadapannya itu.

Apakah Arka sengaja tidak menjemputnya karena gadis itu? Atau Arka sudah lelah untuk mengejarnya dan berpaling ke gadis lain? Atau Arka sudah tidak mencintainya lagi?.

Segala pikiran buruk benar-benar sedang menghantui Zelina. Setetes air mata lolos dari kelopak matanya. Kesal, marah, kecewa semua menjadi satu ditumpuk didalam relung hati. Meratapi setiap perbuatannya.

Saat dimana ia tidak menghargai perasaan Arka sedikit pun. Keegoisan selalu saja berhasil menguasainya. Jika jauh menyakitkan, jika dekat menyesakkan. Semuanya serba salah.

Suara isakan mulai terdengar jelas. Zelina mengeluarkan semua rasa sakit yang ia kubur dalam-dalam didalam hatinya. Mengapa hidupnya selalu saja menyedihkan? Apakah ia sama sekali tidak ditakdirkan untuk bahagia?.

"Arka maaf..." rintihnya.

Matanya terpejam. Boneka singa pemberian cowok itu masih ia peluk erat. Bibirnya bergetar. Gadis itu meratapi kesalahannya.

Bagaimana jika Arka meninggalkannya? Bagaimana jika cowok itu berpaling darinya? Dan yang paling Zelina takutkan bagaimana jika Arka membencinya?.

"Hiks hiks.... Arka maaf..."

Cklek

Pintu terbuka menampakkan Jovian yang sedang tersenyum tulus. Ia tau Zelina sedang menangis karena isakan gadis itu terdengar hingga keluar kamar. Cowok itu berjalan mendekat. Duduk dipinggir ranjang, menatap Zelina yang sedang merengkuh sembari menangis.

Tangannya terulur, menarik tubuh mungil Zelina. Membawanya kedalam pelukan terhangat yang pernah ia berikan.

Jovian mengelus lembut rambut Zelina. Sesekali mengecupnya. "Keluarin aja semuanya."

Jovian mengerti. Zelina butuh sandaran. Gadis itu sedang terpuruk dan masuk kedalam jeratan cinta yang sangat membingungkan.

Zelina membalas pelukan Jovian. Menenggelamkan wajahnya pada dada bidang milik Jovian. Gadis itu menangis sekencang-kencangnya. Sudah cukup!. Ia sudah muak dengan semua ini!.

Hatinya sesak, seperti dihantam ribuan perisai tajam. Kejadian itu kembali terulang. Saat dimana Arka selalu mengalah dengan nya. Selalu menjaga dirinya. Dan selalu menjaga perasaan dan juga hatinya.

Entah apa yang telah terjadi pada cowok itu. Tiba-tiba saja membawa seorang gadis cantik kedalam sekolahnya sembari tertawa ria bersama.

Apakah ini adalah hukuman? Hukuman yang menimpa Zelina karena gadis itu selalu saja Menyia-nyiakan perasaan Arka?.

Saat isakan Zelina mulai mereda, Jovian melerai pelukan diantara keduanya. Ia menghapus air mata Zelina dengan kedua ibu jari tangannya. "Jangan nangis lagi. Lo jelek kalau nangis. Mata lo jadi sipit."

" Gue salah ya kak?" tanya Zelina. Gadis itu tidak menggubris sama sekali perkataan Jovian tadi.

"Nggak kok lo gak salah."

Zelina merundukkan kepalanya. Menatap boneka singanya dengan tatapan hampa. "Gue salah kak. Gue udah nyia-nyiain Arka."

Jovian kembali tersenyum. Bisa dikatakan Zelina adalah perempuan kuat, tapi jika sudah ada masalah gadis itu akan menjadi sangat hancur.

ZELINARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang