ZELINARKA - 25

5.6K 186 35
                                    

Happy reading 💕💕

"Zel...." panggil seseorang.

Hanya ada satu orang didunia ini yang memanggilnya dengan sebutan 'Zel'. Arka.

Zelina menoleh, menatap Arka yang berada tepat disampingnya.

"Cabut yuk. Gue gak nyaman disini." Arka mengelus pelan lengan kanannya, bulu kuduknya naik. Ia merinding.

Kini mereka berdua sedang berada ditaman belakang sekolah. Taman ini sangat sepi dan terkenal angker. Tak ada satu murid pun yang menginjakkan kaki disini. Terkecuali satu orang gadis. Zelina.

Setelah pertikai kecilnya dengan Davira tadi. Masalah nomor telfonnya. Zelina memutuskan untuk ke taman belakang. Sekedar menghilangkan rasa bosannya.

"Kalau mau cabut sendiri aja sana. Ogah gue!," ucap Zelina dan kembali memakan siomaynya. Ia memang sangat suka berada ditaman ini.

Alasannya? Karena tenang dan sunyi. Gadis itu memang sangat menyukai kesunyian. Hanya alam bebas yang dapat mengerti dirinya. Kesunyian adalah teman sejati yang dapat mendengarkan segala keluh kesahnya. Dari kelas sepuluh, ia memang sangat suka berdiam diri di taman belakang sekolah. Walaupun banyak rumor mengatakan kalau taman ini angker dan menyeramkan.

Tapi Zelina sama sekali tidak perduli. Kalaupun di taman ini benar-benar ada makhluk gaib, Zelina tidak takut. Kalau bisa ia akan menjadikan makhluk gaib itu sebagai temannya. Apa salahnya memiliki teman gaib? Asalkan dia baik, Zelina mah mau saja.

"Gak ah! Nanti kalau lo di culik sama jin tomang gimana? Di jadiin bansur mampus lo."

"Bodo. Bagus malah. Jadi gue engga akan pernah ketemu lo lagi."

"Dibilangin malahan nyolot. Dasar cewe jadi-jadian!."

"Songong lo! Dasar banci! Begini aja takut."

Arka menatap Zelina yang kini sedang asik memakan siomaynya. "Heh bocah! Lo makhluk mana sih? Aneh banget tau gak. Kadang baik, kadang judes, kadang melow."

Zelina ikut menoleh. "Kenapa emangnya? Suka-suka gue lah. Hidup-hidup gue, kenapa jadi lo yang ribet!."

Arka menunjuk Zelina tepat didepan wajah gadis itu. "Jangan-jangan lo alien yang nyamar jadi cewek cantik. Jujur aja deh!." Ia memasang muka curiga.

"Heh cowok gila! Congor lo ngawur banget sih!." Zelina menepis tangan Arka yang berada didepan wajahnya 

"Lah? Kalau bener gimana? Atau jangan-jangan lo operasi plastik?!. Omaygatttt!!." Arka menangkup kedua pipinya, membuka mulutnya lebar dan membulatkan kedua matanya. Bereaksi seperti orang terkejut.

Zelina yang geram sendiri, langsung menariknya hidung Arka sampai cowok itu sedikit merunduk. "Aduh aduh sakit woi!!."

Zelina menarik tangannya, menghentikan aksinya. Melempar bungkus siomay ketempat sampah dan kembali menatap Arka. Cowok itu sedang mengelus hidungnya yang memerah karena tarikannya. "Sakit?."

Arka menoleh. Menatap Zelina dengan tampang melas. "Jahat!." Cowok itu mencibikkan bibirnya.

"Sekali lagi lo ngomong yang aneh-aneh. Gue jamin hidung lo bakalan ilang selamanya."

Arka memegang hidungnya yang menjulang. Ternyata tarikan Zelina sakit juga. Hidungnya sampai berdenyut.

"Zel?" panggil Arka kembali.

"Sebenarnya yang bikin lo sampe berdarah-darah kayak kemaren itu siapa sih?" tanya Arka to the point.

Zelina kembali menatap Arka. Tidak mungkin ia memberi tahukan semuanya. Kedua sahabatnya akan menjadi korban nanti. Beberapa detik kemudian Zelina mengalihkan pandangannya. "Lupa."

ZELINARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang