ZELINARKA - 3

8.4K 343 9
                                    

Bel istirahat berbunyi. Bagaikan surga dunia. Semua murid berhamburan keluar kelas menuju tujuannya masing-masing.

"Kantin kuy," ajak Davira.

"Kuy lah," sahut Naira.

Sedangkan Zelina masih asik berkutat dengan alat tulisnya. Memasukkan sebagian kedalam tas dan sebagian lainnya ia susun diatas meja.

"Gue ke toilet dulu," ucap Zelina.

"Yahhh gak bareng dong ke kantinnya." Davira memajukan bibir bawahnya.

"Ya maapin. Gue udah kebelet dari kapan tau," ungkap Zelina.

"Yaudah biarin aja, Ra. Lo mau kita temenin gak?" tanya Naira.

Zelina mengibaskan tangannya. "Gausah udah."

"Yakin?."

"Iya yakin. Yelah, santuy sama gue mah."

"Oke."

*****

Setelah selesai dengan ritualnya. Zelina berdiri didepan cermin. Merapikan sedikit rambutnya yang berantakan. Karena terhempas angin mungkin.

"perfect."

Ia berjalan keluar toilet. Sesekali melirik tajam ke arah murid yang memandangnya dengan penuh kebencian.

Langkahnya terhenti. Ia mengernyitkan dahi saat melihat gadis yang sedang merentangkan tangan tepat dihadapannya.

Gadis itu tersenyum manis. Sangat manis. "Permisi kak," sapanya.

Zelina terdiam. Ia benar-benar tidak ada niatan untuk menjawab sapaan gadis dihadapannya.

"Kenalin kak aku Felysia. Panggil aja Fely." Fely mengulurkan tangannya sembari tersenyum manis.

"Zelina." Zelina membalas uluran tangan Fely. Segarang apapun dirinya, ia tetap tidak ingin di anggap angkuh dihadapan adik kelasnya.

"Kakak cantik," puji Fely.

Zelina manautkan alisnya. Pasti Fely ada maunya. "Thanks."

"Aku mau foto sama kakak, boleh?" tanya Fely. Ia menunduk dalam. Menyiapkan hatinya jika Zelina memakinya nanti.

Fely tau, Zelina paling anti dengan foto. Di akun instagram miliknya, tak ada satupun foto yang di upload-nya. Tetapi jangan salah, walaupun tak ada foto sama sekali di akun instagram-nya, pengikutnya sangatlah banyak.

Jika kalian bertanya mengapa Fely ingin berfoto dengan Zelina. Jawabannya simple. Fely adalah penggemar dalam diam. Baru kali ini, ia berani berbicara dengan idolanya, Zelina kalandra.

Zelina memandang intens gadis yang kini ada dihadapannya. "Kalau mau minta sesuatu, harus sopan!." Zelina menekan setiap perkataannya. Membuat Fely menggigit bibir bawahnya dengan kuat. Menahan rasa takut yang menjalar begitu saja.

"Ma-maksud kakak?."

"Tatap mata gue," jawab Zelina. Ia tau, Fely tidak berani menatap manik matanya. Mungkin terlalu horor, entahlah.

ZELINARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang