Cuaca malam ini sungguh dingin. Rembulan bertabur bintang menghiasi langit gelap diatas sana. Suara derum kendaraan begitu menyeruak diindra pendengaran. Beberapa lampu bertengger kokoh dipinggir jalan.
Gadis bersetelan celana jeans dipadukan dengan kaos bergambar doraemon sedang berjalan santai menuju salah satu cafe.
Zelina berniat mencari udara segar sebentar untuk menjernihkan kembali pikirannya. Setelah kejadian tadi, saat ia menangis otaknya benar-benar sedang diselimuti berbagai pikiran buruk.
Untungnya Nura menginzinkan Zelina untuk keluar rumah dengan syarat tidak boleh terlalu malam saat pulang nanti. Nura mengerti, anak gadisnya butuh waktu untuk sendiri.
Tadinya ia tidak setuju jika Zelina keluar rumah malam-malam seperti ini. Tapi dikarenakan masalah Zelina yang begitu menyakitkan, akhirnya Nura mengizinkan.
Tringg
Zelina membuka pintu cafe. Ia tersenyum, ternyata lonceng itu masih setia bertengger diatas pintu dari dulu sampai sekarang. Setelahnya ia mencari bangku kosong.
Tak banyak yang berubah dari cafe ini. Sudah setahun lebih ia tidak menginjakkan kakinya disini. Setelah kejadian menyakitkan itu. Zelina menjadi takut berkunjung kesini.
Ia duduk dibangku yang berada persis disamping jendela. Kursi yang ia duduki langsung mengarah ke jalanan lepas. Dapat ia lihat berbagai kendaraan berlalu lalang.
"Permisi mbak."
Suara yang begitu familiar membuyarkan lamunannya. Zelina menoleh.
"Eh Kak Zelina?."
Zelina tersenyum. Itu Hana, pemilik cafe sekaligus pelayan dicafe ini. Sekilas info, cafe yang Zelina datangi bernama Cafe Dasely. Orang tua Hana adalah pemilik Cafe Dasely.
Hana wanita berhijab dengan segala kebaikannya. Bahkan Hana rela membantu orang tuanya untuk melayani setiap pembeli yang datang ke cafenya. Berniat untuk mengurangi rasa penat yang diderita orang tuanya selama ini.
Sebenarnya Hana adalah adik kelas Zelina saat SMP dulu. Awalnya Zelina tidak mengenal Hana, tapi setelah datang ke Cafe Dasely ia jadi mengenal Hana.
Cafe Dasely memang sangat terkenal. Cafe ini berdiri sejak Hana masih kecil hingga sekarang. Jadi sudah tidak diragukan lagi kalau Cafe Dasely sangat terkenal umumnya dikalangan anak muda.
"Udah lama banget Kak Zelina nggak ke sini," ucap Hana sembari menarik kedua sudut bibirnya menunjukkan senyuman yang selalu ia tampakkan setiap hari.
"Iya hehehe."
"Oh iya, kakak mau pesen apa?." Hana mengacungkan pulpen dan buku kecil berniat untuk menulis pesanan Zelina.
"Teh hijau hangat satu."
"Sebentar ya Kak."
Setalah menulis pesanan Zelina, Hana langsung pergi untuk menyiapkan pesanan Zelina.
Tangan Zelina terulur. Menyentuh bunga yang terpajang diatas meja, mengelusnya perlahan.
"Kak ini pesanannya." Hana datang, ia meletakkan pesanan Zelina diatas meja.
"Terimakasih."
Hana mengangguk. "Aku boleh duduk disini gak kak?."
"Silakan," jawab Zelina.
"Kak Zelina sendirian kesininya?."
Zelina yang sedang menyesap tehnya mengangguk. "Hana sekarang sekolah dimana?."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZELINARKA
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Zelina kalandra, seorang gadis yang sangat jago beladiri. Berani dan pantang menyerah, itulah dirinya. Terkenal dengan sikap garangnya. Wajahnya yang cantik seketika akan menjadi menyeramkan jika amarah sudah menguasainya...